HOME

Rabu, 20 Juni 2018

ALIBABA DAN STRATEGI BISNISNYA

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
ALIBABA DAN STRATEGI BISNISNYA


Disusun oleh :
Andi Puji Himawan                        201610325121
Dimas Aji Nur Fadli                        201610325201        
Khoirul Fikri                                     201610325341
Lintang Fajar Rini                          201610325146
Syarifudin                                         201610325304
Ratna Kustina                                 201510325269
      Kelas 4B2

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN
KAMPUS II BEKASI
2018



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan lancar.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen yang berkaitan dengan perusahaan e commerce dan strategi bisnisnya. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.     Bapak Don Haidy Abel, S.T, M.BA, selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
2.     Orang tua yang selalu memberi motivasi dan dorongan dalam proses penyusunan makalah ini.
3.     Rekan-rekan kelas 4B2 yang banyak memberikan saran dan sumbangsih ide.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi diri kami khususnya dan pembaca pada umumnya.



                                                                        Bekasi, 10 Juni 2018

                                                            Penyusun



BAB I. PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia dalam transaksi perdagangan nasional maupun internasional telah berkembang dengan sangat pesat. Bukan lagi hanya dengan melalui pertemuan di toko, melainkan juga melalui pertemuan di dunia maya atau virtual (online). Hal ini memudahkan transaksi jual beli bagi penjual dan pembeli baik di dalam maupun luar negeri. Pengusaha Indonesia harus memiliki keunggulan komparatif agar dapat bersaing baik di lokal maupun internasional (luar negeri).
Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang semakin kompetitif. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-Commerce) yang dapat membantu memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital.
Perkembangan teknologi informasi meyebabkan terjadinya perubahan kultur masyarakat sehari-hari. Media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis yang memanfaatkan internet tersebut. Walaupun masih banyak pelaku bisnis yang belum mengenal betul tentang internet tersebut tetapi karena desakan bisnis yang semakin mengarah ke media maka banyak para pelaku bisnis mulai menggunakannya, seiring dengan meningkatnya pengguna internet baik yang menggunakan komputer ataupun notebook, serta pengakses internet melalui ponsel.
Desakan bisnis yang semakin mengarah ke media elektronik, berbelanja online sudah bukan menjadi kegiatan yang aneh. Orang akan semakin terbiasa melakukan tranksaksi memanfaatkan jaringan internet mulai membeli buku, membeli peralatan elektronik, pesan tiket, dan aktivitas lainnya. Prosesnya cepat dan efisien. Potensi pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia diperkirakan cukup besar seiring dengan lonjakan penggunaan internet.
Menurut Matthew Driver, presiden Master Card untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce yang terbesar di Asia-Pacific. Di bawah ini adalah jumlah estimasi penjualan e-commerce untuk wilayah Asia-Pacific.

 







via Veritrans
Sedangkan gambar di bawah ini menunjukkan estimasi pada penjualan e-commerce B2C di beberapa negara Asia. Walaupun jumlah penjualan di Indonesia masih rendah dibanding negara lainnya, namun melihat perkembangan Indonesia yang cukup pesat, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menyaingi negara Asia lain yang sudah lebih dulu menghasilkan penjualan e-commerce di atas Indonesia.






via Veritrans
Sumber: Majalah Marketing Edisi 08/XIV/Agustus/2014, WSJ, Event Veritrans: Rise of E-CommercE
Berdasarkan data dari Bolton Consulting Group (BCG), pada tahun 2013 golongan kelas menengah di Indonesia sudah mencapai angka 74 juta orang dan diprediksi pada tahun 2020, angka ini naik menjadi 141 juta orang atau sekitar 54% dari total penduduk di Indonesia. Melihat dari data ini, sudah jelas dan bisa dipastikan bahwa potensi pasar e-commerce di Indonesia sangatlah besar. Dengan meningkatnya golongan kelas menengah, orang-orang tidak akan segan untuk mengkonsumsi uang mereka untuk membeli berbagai macam barang yang mereka inginkan.
Saat ini, internet telah menjadi salah satu media pemasaran dan penjualan yang murah, cepat dan memiliki jangkauan yang luas hingga menembus batas-batas negara. Seiring bermunculannya berbagai onlineshop yang menawarkan produk melalui website yang dirancang untuk dapat melakukan transaksi secara online, dan lahirlah istilah E-commerce. E-commerce di Indonesia masih memiliki potensi untuk berkembang pesat.
Hal ini didukung oleh beberapa faktor, yakni:
a.     Akses internet semakin murah dan cepat, yang akan meningkatkan jumlah pengguna internet
b.     Dukungan dari sektor perbankan yang menyediakan fasilitas internet banking maupun sms banking, yang akan mempercepat proses transaksi
c.     Biaya web hosting yang semakin murah
d.     Semakin  mudah  dan  murahnya  membangun  situs  e-commerce  yang didukung
dengan tersedianya berbagai software open source
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, perkembangan e-commerce di Indonesia tentu harus didukung juga oleh adanya peraturan yang dapat melindungi konsumen dari kerugian yang disebabkan penipuan, hack credit card, dan berbagai potensi kerugian lainnya. Dengan demikian konsumen dapat berbelanja online secara aman dan nyaman.
Akan tetapi, survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa peggunaan internet di Indonesia mencapai 63 juta pengguna. Tapi dari jumlah tersebut, hanya 22,8% (sekitar 14 juta pengguna) yang melakukan belanja online dalam tiga bulan terakhir pada periode April hingga Juli 2012. Ada beberapa faktor yang menyebabkan masih rendahnya penetrasi belanja online di kalangan pengguna internet. Faktor utama ialah pengguna internet masih takut dengan maraknya penipuan yang kerap terjadi. Hasil survei APJII, diketahui 77,2% yang tidak belanja online diantaranya 34,6% beralasan takut terjadi penipuan,


21,5% tidak bisa melihat barang secara langsung, 13,8% menganggap harga barang mahal. Sedangkan sisanya pengguna internet beralasan, antara lain: belum berminat, kualitas belum terjamin, tidak tahu caranya, dan tidak praktis
Aktivitas belanja online di Indonesia masih belum terlalu tinggi, bukan berarti belum mengenal teknologi alias gaptek (gagap teknologi) atau kendala teknis, tapi hanya karena masalah mental barrier. Meski penetrasi belanja online belum mencapai 50% dari pengguna internet, tapi tetap memberikan peluang bisnis bagi pedagang offline untuk melebarkan bisnisnya ke internet.
Online shopping sebagaimana fenomena yang terdapat di berbagai bidang di masa kini dan mendatang merupakan topik yang menarik untuk dikaji dan diteliti. Dari berbagai e-commerce yang tak henti-hentinya beredar di berbagai penjuru dunia di sekitar kita, strategi dalam membangun kesuksesan bisnis e-commerce menjadi hal yang semakin menarik untuk dikaji dari masa ke masa. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan sedikit informasi bagi pelaku bisnis atau yang akan memulai bisnis online untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis secara online.
Berdasarkan uraian di atas sangatlah penting pelaku bisnis atau yang akan memulai bisnis online untuk mengetahui kondisi pasar dan persaingan dalam transaksi e-commerce.
B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah Alibaba.com?
2. Bagaimana asal usul nama dan logo Alibaba?
3. Bagaimana E-commerce Ecosystem di Alibaba Group?
4. Apa sajakah kekuatan dan kelemahan Alibaba?

II. PEMBAHASAN

A.    Sejarah Alibaba


Alibaba merupakan perusahaan e-commerce terbesar di China saat ini. Perusahaan yang berpusat di Hangzhou, China ini didirikan oleh Jack Ma pada tahun 1999. Alibaba menyediakan layanan penjualan melalui portal web dengan metode Costumer to Customer, Business to Customer, dan Business to Business. Alibaba juga menyediakan layanan pembayaran elektronik, mesin pencari belanja dan layanan komputasi awan data-centric. Kelompok ini dimulai pada tahun 1999 ketika Jack Ma mendirikan situs Alibaba.com, portal Business to Business untuk menghubungkan produsen Cina dengan pembeli di luar negeri. Pada tahun 2012, dua portal Alibaba menangani 1,1 triliun yuan ($170 miliar) dalam penjualan.






















                      Gambar 2.1. Tampilan Muka Alibaba.com
Sebuah logo memiliki arti penting bagi sebuah perusahaan ataupun bisnis. Selain sebagai identitas, tentu juga sebagai pembeda dari perusahaan lain. Logo-logo perusahaan ada yang berbentuk sederhana saja, ada pula yang rumit bahkan memiliki makna tersembunyi.
Berikut ini adalah asal usul dan makna dari nama Alibaba. Jack Ma mendapatkan nama Alibaba karena terinspirasi dari cerita Alibaba and The Fourty Thieves yaitu cerita yang diambil dari kumpulan cerita-cerita Arab yaitu kisah 1001 malam. Ternyata Jack Ma yang dulunya adalah seorang guru bahasa Inggris ini menyukai nama Alibaba karena dalam cerita tersebut Alibaba digambarkan sebagai sosok yang baik, orang yang pandai dalam berbisnis, dan suka membantu orang-orang di kampungnya. Nah, dari sanalah Jack Ma terinspirasi akan nama Alibaba dan menjadikannya nama untuk bisnisnya tersebut.
Ada hal menarik saat Jack Ma "menguji coba" nama tersebut. Saat wawancara untuk program CNN Talk Asia tahun 2006 lalu, Jack Ma mengungkapkan bahwa ia sempat melakukan uji coba pada nama tersebut. Saat ia di sebuah coffee shop di San Fransisco, Jack Ma menanyai pelayan di sana apakah familiar dengan nama "Alibaba". Ternyata pelayan coffee shop tersebut familiar dengan nama tersebut. Karena penasaran, akhirnya Jack Ma memutuskan untuk menanyai secara acak orang-orang yang lewat di jalanan, apakah mereka tahu nama Alibaba. Ternyata semua orang tahu dengan nama tersebut, tak peduli apa pun latar belakangnya, semua orang mengenal nama Alibaba. Sobat tahu ide dari nama Alibaba ini adalah bahwa konsumen dapat menemukan "harta karun" dalam websitenya. Mungkin maksudnya di sini adalah konsumen yang masuk ke website Alibaba bisa menemukan rangkaian produk-produk yang bernilai dan berharga.
Sementara itu, logo Alibaba juga memiliki arti dan makna tersembunyi di dalamnya. Logo Alibaba yang begitu dominan warna orange ini menggambarkan antusiasme dan semangat. Sementara itu, pada huruf a yang digambarkan seperti karakter wajah orang tersenyum menghadap sebelah kiri itu maksudnya adalah harapan perusahaan akan kepuasan konsumen yang ditunjukkan dengan gambar orang tersenyum. Jika kita telisik lagi, idenya sama dengan logo Amazon.com yang juga memiliki karakter orang tersenyum yang tersembunyi pada gambar panah huruf a-z yang sekilas terlihat mirip orang yang tersenyum. Huruf a-z ini juga dapat diartikan sebagai amazon menyediakan produk lengkap dari a-z.






                  Gambar 2.2. Logo Alibaba.com

B.    E Commerce Ecosystem di Alibaba Group













Gambar 2.3. Grup Alibaba





1.     Taobao
Dalam bahasa China, Taobao berarti "mencari harta karun. "Taobao. com telah berkembang menjadi situs belanja terbesar China dan merupakan peringkat ke-9 situs paling populer di dunia oleh Alexa. com. Diluncurkan pada tahun 2003, Taobao mendaftarkan ratusan juta produk dan layanan dari jutaan penjual. Taobao tidak membebankan biaya transaksi dan situs tersebut bebas untuk bergabung dengan pedagang, sebuah kebijakan yang membantu situs ini mendapatkan basis pengguna yang sangat besar di China.
Sementara Alibaba. com adalah business-to-business, Taobao berfokus pada bisnis ke konsumen atau konsumen ke konsumen, memungkinkan usaha kecil dan individu membuka toko online. Untuk membantu pembeli memilih di antara sejumlah besar pedagang, situs ini memiliki sistem pemeringkatan unik yang mencerminkan berapa banyak transaksi yang berhasil diselesaikan oleh masing-masing penjual. Pembeli bisa langsung menanyakan pertanyaan pedagang melalui perangkat lunak instant messenger Alibaba Group. Pedagang memiliki pilihan untuk membeli iklan dan layanan lainnya untuk membantu mereka menonjol di situs web dan meningkatkan penjualan. Pengiklan dapat memilih antara bayar untuk kinerja dan pemasaran display. Iklan ini adalah sarana utama yang digunakan Alibaba untuk menghasilkan uang dari Taobao.

2.     Tmall
Tmall.com, diluncurkan pada tahun 2008, menawarkan berbagai pilihan produk bermerek yang berorientasi pada kelas menengah China yang sedang berkembang. Sementara Taobao melayani lebih banyak pedagang kecil dan individu sebagai penjual, Tmall berfokus pada perusahaan besar, termasuk merek multinasional seperti Nike, Inc. (NKENKENike Inc56. 04 + 0. 59% Dibuat dengan Highstock 4. 2. 6 ) Apple Inc. (AAPL AAPLApple Inc174 25 + 1. 01% Dibuat dengan Highstock 4. 2. 6 ). Tmall telah berkembang menjadi tuan rumah lebih dari 50.000 pedagang yang menjual lebih dari 180 juta pengguna aktif. Tmall yang mempelopori "Singles Day" pada tahun 2009 sebagai acara promosi tahunan untuk memberi penghargaan kepada pengguna dengan diskon. Tmall membebani pedagang dengan deposit, biaya tahunan, dan biaya komisi untuk transaksi. Dengan cara ini, ia memiliki kemiripan dengan eBay Inc. (EBAY) dan Amazon, yang juga mengumpulkan biaya transaksi dari pedagang pihak ketiga. Penjual di Tmall memiliki akses ke alat analisis yang menunjukkan jumlah pengunjung, tampilan halaman, dan peringkat pelanggan, yang berfungsi untuk membantu memandu keputusan bisnis mereka.
Pada tahun 2014, Alibaba meluncurkan situs belanja AS 11Main. com. 11 Host utama lebih dari 1, 000 pedagang menjual produk dalam berbagai kategori. Situs ini membebankan merchant persentase penjualan dan naik melawan eBay, Amazon, dan Etsy, Inc. (ETSYETSYEtsy Inc17 15 + 3. 38% Dibuat dengan Highstock 4. 2. 6 ) di wilayah mereka sendiri. Perangkat Lunak vs. Gudang Tidak seperti Amazon, Grup Alibaba tidak menyimpan persediaan dan tidak memiliki gudang. Sebaliknya, Alibaba telah menciptakan platform perangkat lunak yang memudahkan pertukaran barang dan jasa. Sementara pendapatan Alibaba hanya sebagian kecil dari Amazon, namun margin operasi dan margin keuntungannya lebih tinggi. Alasan untuk ini adalah sebagian besar bahwa Amazon harus mengelola logistik mahal dan kompleks untuk mengembangkan dan memelihara jaringan gudang untuk mengirimkan produk secara langsung ke pembeli. Singkatnya, perangkat lunak lebih mudah skala daripada gudang.
3.     Alibaba dan Baidu
Salah satu elemen strategi bisnis Alibaba yang paling menarik terletak pada hubungannya dengan Baidu, yang mengoperasikan mesin pencari terkemuka di China. Alibaba sebenarnya memblokir laba-laba Baidu dari pengindeksan Taobao dan Tmall, yang berarti bahwa halaman-halaman dari situs-situs ini tidak muncul dalam hasil pencarian Baidu. Akibatnya, pembeli harus pergi langsung ke Taobao dan Tmall untuk melihat apa yang mereka tawarkan. Hal ini pada gilirannya meningkatkan nilai pencarian di Taobao dan Tmall. Saat pelanggan melakukan penelusuran di Taobao dan Tmall, iklan dari pedagang muncul di samping hasil penelusuran. Aspek model bisnis Alibaba'a ini mirip dengan Google Inc. (GOOGGOOGAlphabet Inc1, 025. 90-0. 64% Dibuat dengan Highstock 4. 2. 6 ), yang membuat sebagian besar pendapatannya melalui iklan online. Alibaba Group's Ecosystem.
Selain itu portal e-commerce terkemuka Alibaba Group menciptakan ekosistem perusahaan untuk memuji mereka:
a.     Alipay
Alipay adalah platform pembayaran pihak ketiga secara online, diluncurkan pada tahun 2004 oleh Alibaba Kelompok.Ini menyediakan layanan pembayaran dan escrow untuk transaksi di platform Alibaba Group. Seringkali dibandingkan dengan PayPal di Amerika Serikat, Alipay adalah pemimpin pasar pembayaran online China dengan 300 juta pengguna. Alibaba Group memulai Alipay pada tahun 2010.
b.    Alimama
Diluncurkan pada bulan November 2007, Alimama adalah platform pemasaran online yang menyediakan penjual di pasar Alibaba untuk berbagai layanan pemasaran dan periklanan.
c.     China Smart Logistics
China Smart Logistics adalah platform eksklusif yang menyediakan akses real-time ke informasi baik untuk pembeli maupun penjual dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pengiriman paket e-commerce. Aliyun mengembangkan platform untuk komputasi awan dan pengelolaan data, memastikan bahwa portal e-commerce Alibaba dapat menangani lalu lintas dan volume transaksi mereka yang besar.
d.    Investasi
Alibaba Group telah melakukan investasi besar di Sina Weibo, situs micro-blogging berbahasa China yang mirip dengan Twitter Inc. (TWTRTWTRTwitter Inc19 39-2. 56% Dibuat dengan Highstock 4. 2. 6), dan Youku Tudou, jawaban China untuk YouTube. Alibaba juga telah berinvestasi di sejumlah startup AS, termasuk aplikasi pesan video Snapchat dan Lyft, aplikasi ridesharing peer-to-peer. Pada tahun 2014 bahkan membeli 50 persen saham Guangzhou Evergrande Football Club seharga $ 192 juta. The Bottom Line Meskipun investasi Alibaba yang luas, bisnis intinya tetap berpusat pada e-commerce. Model bisnisnya menggabungkan unsur-unsur dari banyak perusahaan teknologi terkemuka di AS daripada mencerminkan siapa pun secara khusus. Bagaimanapun, perusahaan yang beragam menggambarkan keseluruhan misinya sebagai "untuk mempermudah berbisnis di manapun. "
D.    Kekuatan dan Kelemahan Alibaba

1.     Kekuatan

§         Scale of operations / Scale of the dominance

§         Market Share

§         Visionary Leader

§         Good relationship with partners / Offers a wide ecosystem for all participants

– consumers, merchants, third-party service providers and others.

2.     Kelemahan

§         Way too many sellers

§         Very high discounts

§         Political Issues



Alibaba bisa menjadi salah satu perusahaan terbesar di china karena mereka memiliki beberapa stategi bisnis yang sukses seperti :
-          Ekspansi Bisnis Secara Global
Perusahaan Alibaba melakukan bisnis secara global ke berbagai negara untuk memasarkan produknya. Contohnya LAZADA yang dipasarkan ke negara-negara asia tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dll. Dalam hal ini Alibaba ingin terus berekspansi untuk mengembangkan bisnisnya
-          Fokus Pada Pelanggan
Alibaba disini selalu memiliki fokus utama dalam hal ini kepada pelangganya. Disini Alibaba ingin selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. Karena kepuasan maupun kepercayaan pelanggan bisa membuat pelanggan bertahan dan selalu betah menggunakan produk-produk Alibaba
-          Investasi ke beberapa perusahaan
Sebagai perusahaan besar, Aliaba tidak lupa untuk melakukan investasi untuk berkembang. Disini Alibaba melakukan beberapa investasi ke beberapa perusahaan seperti ke Tokopedia, LAZADA, dll. Disini Alibaba ingin mendapatkan feedback yang menguntungkan dari perusahaan yang mereka investasikan karena mereka percaya bahwa perusahaan yang mereka investasikan akan berkebembang dan menghasilkan keuntungan yang besar.


BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dengan dipaparkannya faktor-faktor pendukung Indonesia sebagai kesempatan besar bagi perusahaan e-commerce di bagian Pembahasan, serta perilaku konsumen di Indonesia terhadap belanja online, maka dapat disimpulkan bahwa peluang berkembangnya E-Commerce di Indonesia masih sangat besar.
Dengan bertemunya Presiden Jokowi bersama CEO Alibaba, Jack Ma di kantor Alibaba di China pada hari Jumat, 2 September 2016, menegaskan pada masyarakat Indonesia untuk terus berusaha mengembangkan diri di dunia e-commerce. Jack Ma menerima tawaran untuk menjadi penasihat ekonomi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perdagangan e-commerce Indonesia hingga ke dunia internasional. Menurut dia, usaha kecil dan menangah di Indonesia sebenarnya banyak menghasilkan produk berkualitas. Sayangnya, banyak yang belum mengetahui bagaimana strategi penjualan produk-produk tersebut ke berbagai negara.
B.  Saran
a.     Pelaku bisnis E-Commerce Indonesia harus dapat memberikan penawaran harga yang lebih bersaing kepada pelanggannya.

b.     Senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan secara umum, dengan mempercepat proses layanan, mempermudah pelanggan mendapatkan akses layanan, melengkapi jenis pelayanan yang diberikan, dan lain-lain.

c.     Terus melakukan perbaikan (improvement) terhadap karyawan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas pada pelanggan, antara lain: memberikan pelatihan (training) pada karyawan secara berkala, melakukan inspeksi sewaktu-waktu, dan lain-lain.

d.     Pelaku bisnis E-Commerce Indonesia harus menerapkan ketentuan-ketentuan hukum nasional dan internasional dalam pengangkutan/pengiriman barang-barang komoditi, sehingga mengurangi risiko terjerat sengketa dengan freight forwarder / courier service / ekpedisi terhadap kerusakan barang atau kehilangan barang yang dikirimkan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA


Aprillia Ika (2015), Kejutan! Amazon ‘Kawin’ dengan Alibaba Tmall, sumber: https://telset.id/97919/kejutan-amazon-kawin-dengan-alibaba-tmall/ (diakses 11 November 2016).

Chaffey, Dave (2009), E-Business and E-Commerce Management, Strategy, Implementation and Practice, Fourth Edition, England: Pearson Education.

Fariz Ilman (2015). Lazada.co.id: “Perkembangan & Trend E-Commerce Di Indonesia”, Indonesia: A Massive Opportunity, sumber http://blog.lazada.co.id/lazada-co-id-perkembangan-pesat-trend-e-commerce-di-indonesia/ (diakses 9 Oktober 2016).

Lorena Triasisca (2012), E-commerce dan E-business, sumber: https://renaisca.wordpress.com/makalah-pti-2/makalah-pti/bab-ii-pembahasan/e-commerce-dan-e-business/ (diakses 2 Oktober 2016).

Octianaeni (2013), Definisi E-business dan Perbedaannya dengan E-Commerce, sumber: http://octianaeni.blogspot.co.id/2013/10/definisi-e-business-dan-perbedaannya.html (diakses 2 Oktober 2016).

Wyndo Mitra (2014), Data Statistik Mengenai Pertumbuhan Pangsa Pasar E-Commerce di Indonesia Saat Ini, sumber: http://startupbisnis.com/data-statistik-mengenai-pertumbuhan-pangsa-pasar-e-commerce-di-indonesia-saat-ini/ (diakses 1 Oktober 2016).


2 komentar:

  1. VIRALLL!!!!! Aplikasi Alimama penghasil uang dengan keuntungan 1-2% perhari dari modal kalian, untuk registrasi nya GRATIS buruan ...

    1. Registrasi/ klik di sini https://almm.qdhtml.net/register/?qr=238974

    2. langkah selanjutnya langsung klik go download dan instal aplikasi

    3. Buka aplikasi dan klik daftar sekarang, jangan lupa Isi data nama, no telpon ,password dan kode undangan 238974

    4.Deposit minimum 50 rb (transfer harus menggunakan m-banking)

    5. Jalankan misinya( misinnya tinggal klik klik aja keuntungan perhari max 2%)

    *Penjelasan mengenai aplikasi ini ada di appsnya (aplikasinya) dan anda bisa menanyakan lebih lanjut kontak yang ada di aplikasi tersebut, segera download dan daftar, keputusan deposit ataupun tidak ada di kalian

    BalasHapus
  2. Thanks infonya mantep banget. Oiya, saya juga nemu referensi artikel lain nih yang ga kalah menarik. Di sini Jack Ma mengaku kalo dirinya tuh gaptek alias gagap teknologi. Lalu kenapa dia bisa membesarkan perusahaan teknologi seperti Alibaba ya? Cek selengkapnya di sini ya man teman: Terungkap, inilah rahasia sukses Jack Ma sebagai pemiliki Alibaba, padahal aslinya gaptek!

    BalasHapus

ANALISIS TOKO ONLINE “ JD.ID ”

ANALISIS TOKO ONLINE “ JD.ID ” Dosen Pengampu : Don Haidy Abel,ST,MBA&E, LMP-NLP ...