HOME

Kamis, 17 Mei 2018

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI TENAGA KERJA INDONESIA PADA PT. FIOKEN KENCANA MANDIRI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI TENAGA
KERJA INDONESIA PADA PT. FIOKEN KENCANA MANDIRI



Kelompok 2
Aisyah  Febriana                       201610325188
Jihan Aufila                               201610325328
Samsul Hadi                             201610325227
Sumita Ramadhanti                   201610325242
Kiwanson                                  201610325160
Kreshno Wildan                         201610325110

Kelas                :  4 B2


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

Kata Pengantar
 
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “sistem pendukung keputusan pediksi tenaga kerja pada PT. Fioken Kencana Mandiri” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materil maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bantuan maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Semoga Allah SWT senatiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi kita semua. Terima kasih untuk segala bantuannya selama ini, semoga dapat menjadi amal ibadah dihadapan-Nya, Amin. Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karna itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberian saran dan kritik sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini
Akhirnya, kami mengharapkan semoga dari Makalah dengan Judul “sistem pendukung keputusan pediksi tenaga kerja pada Fioken Kencana Mandiri” ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Sistem Informasi Manajemen.





Bekasi,  Mei 2018





BAB I
PENDAHULUAN
1.1          LATAR BELAKANG
Dalam pengambilan keputusan, biasanya seorang yang akan membuat keputusan kerap kesulitan dalam menentukan keputusan karena banyaknya data yang ada. Dengan mempertimbangkan resiko atau biaya maka pengambil keputusan harus mampu membuat keputusan yang tepat, karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu dalam mengambil keputusan agar dapat menyelesaikan masalah secara efisien yang disebut dengan sistem pendukung keputusan.
Dengan banyaknya jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ingin bekerja di luar Negeri membuat perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia harus tepat dalam menentukan negara tujuan agar tenaga kerja Indonesia dapat bekerja dengan nyaman di Negara tersebut tanpa harus takut akan kesusahan mencari pekerjaan lagi di sana.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Tjipto Utomo selaku pengelola dalam urusan penyaluran tenaga kerja Indonesia, pada tahun 2015 jumlah terbanyak TKI yang keluar Negeri yaitu ke Negara Korea dengan Jumlah 2.132 tenaga kerja. Ini berarti membuktikan banyaknya minat yang ingin bekerja di luar Negeri.
PT. Fioken Kencana Mandiri dalah salah satu perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia ke luar Negeri yang berada di Jakarta Barat. Dalam penentuan atau penempatan tenaga kerja yang akan berangkat keluar Negeri selama ini dilakukan masih dengan menghubungi rekan yang berada di Negara tujuan. Tidak jarang jika ada tenaga kerja Indonesia yang ingin berangkat keluar Negeri harus menunggu informasi yang cukup lama dan tidak jarang ada pula tenaga kerja Indonesia yang harus balik ke Indonesia atau batal berangkat karena tempat kerja di Negara tujuan telah memenuhi kuota yang cukup. Jika itu terjadi, maka calon tenaga kerja Indonesia harus menunggu lagi untuk keberangkatan yang selanjutnya. Dengan menggunakan sistem pendukung keputusan berbasis komputerisasi diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan dalam penentuan penempatan tenaga kerja Indonesia di luar Negeri.
Di dalam sistem pendukung keputusan terdapat suatu metode yang dapat membantu menentukan peramalan dalam penentuan negara tujuan para tenaga kerja Indonesia ke luar negeri yaitu metode trend moment. Dimana metode ini dapat melakukan peramalan yang mampu melakukan analisa terhadap sebuah faktor atau beberapa faktor yang diketahui mempengaruhi terjadinya sebuah peristiwa dengan terdapat waktu tenggang yang panjang berdasarkan data – data terdahulu. Sehingga dengan menggunakan metode trend moment ini diharapkan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan guna menentukan negara tujuan para tenaga kerja Indonesia.

1.2          Rumusan Masalah
1.             Apakah Metode yang Digunakan Dalam Sistem Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia ?
2.             Apakah Faktor Dalam Sistem Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia ?
3.             Bagaimana Dampak yang Didapatkan Oleh Tempat Penelitian Jika Menggunakan Sistem Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia ?

1.3          Tujuan Penelitian
1.             Mengetahui  Metode yang Digunakan dalam Sistem Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia.
2.             Mengetahui  Faktor Dalam Sistem Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia.
3.             Mengetahui dampak yang didapatkan oleh tempat penelitian jika menggunakan sistem pendukung keputusan prediksi tenaga kerja Indonesia.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1          Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan (decision support system) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Dalam buku Sistem Penunjang Keputusan oleh Inayati, Y. (2010), Moore and Chang menggambarkan SPK sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Selanjutnya dalam buku yang sama, berjudul Sistem Pendukung Keputusan, menurut Inayati, Y. (2010), Sudirman dan Widjajani mengemukakan ciri-ciri SPK yang dirumuskan oleh Alters Keen, sebagai berikut :
1.             SPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang terstruktur.
2.             SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan kumpulan data.
3.             SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah hubungan antara manusia dengan komputer.
4.             SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan perubahanperubahan yang terjadi.
Menurut Ramadhan, S (2015), proses pengambilan keputusan terdiri dari tiga fase proses, yaitu:
1.             Fase intelligence adalah fase dimana dilakukan pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan keputusan.
2.             Fase design adalah fase untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan.
3.             Fase choice adalah fase dimana terjadi pemilihan dari materi-materi yang tersedia untuk menjadi keputusan akhir.
Proses-proses yang terjadi pada kerangka kerja Sistem Pendukung Keputusan dibedakan atas:
1.             Terstruktur
Mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi standar yang ada.
2.             Tak Terstruktur
Keadaan yang kabur, permasalahan kompleks dimana tidak ada solusi yang tepat. Masalah yang tidak terstruktur terjadi akibat tidak adanya tiga fase proses yang terstruktur.
3.             Semi Terstruktur
Terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tak semuanya dari fase-fase yang ada.

2.2          Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Yulianti, E (2015), sistem pendukung keputusan terdiri dari 3 komponen utama atau subsistem yaitu:
A.            Subsistem data (database)
Subsistem data merupakan komponen sistem pendukung keputusan penyedia data bagi sistem. Data yang dimaksud disimpan dalam suatu pangkalan data (database) An evaluation version of novaPDF was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen pangkalan data (Data Base Management System atau DBMS). Pangkalan data dalam sistem pendukung keputusan berasal dari dua sumber yaitu sumber internal (dari dalam perusahaan) dan sumber eksternal (dari luar perusahaan). Data eksternal ini sangat berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan.

                                                        Gambar 1 Subsistem Data
B.            Subsistem model (model base)
Keunikan sistem pendukung keputusan adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan modelmodel keputusan. Model adalah suatu peniruan dari alam nyata.Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang disusun ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata. Sehingga keputusan yang diambil yang didasarkan pada model tersebut menjadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan kebutuhan.
Oleh karena itu dalam menyimpan berbagai model pada sistem pangkalan model harus tetap dijaga flexibilitasnya, artinya harus ada fasilitas yang mampu membantu pengguna untuk memodifikasi atau menyempurnakan model seiring dengan perkembangan pengetahuan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang kompeherensif mengenai model yang dibuat, sehingga pengguna atau perancang:
a)            Mampu membuat model yang baru dengan mudah dan cepat.
b)            Mampu mengakses dan mengintegrasikan sub rutin model.
c)             Mampu menghubungkan model dengan model yang lain melalui pangkalan data.
d)            Mampu mengelola model base dengan fungsi manajemen yang analog dengan manajemen database.

                                                                Gambar 2 Subsistem Model

C.            Subsistem dialog (user system interface)
Keunikan lain dari sistem pendukung keputusan adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif. Fasilitas atau subsistem ini dikenal sebagai subsistem dialog, inilah sistem diartikulasikan dan diimplementasikan sehingga pengguna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang. Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem ini adalah :
a)            Bahasa aksi (action language)
Merupakan suatu perangkat lunak yang dapat digunakan pengguna untuk berkomunikasi dengan sistem.Komunikasi ini dilakukan melalui berbagai media seperti keyboard.
b)            Bahasa tampilan
Merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan An evaluation version of novaPDF was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice sesuatu peralatan yang digunakan merealisasi tampilan diantaranya adalah printer, grafik monitor dan lain-lain.
c)             Bahasa pengetahuan
Merupakan bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem ini dirancang dapat berfungsi secara efektif.

Gambar 3 Subsistem Dialog
Dari ketiga sub komponen sistem pendukung keputusan, maka komponen sistem pendukung keputusan dapat digambarkan secara keseluruhan sebagai berikut:

Gambar 4 Komponen SPK
D.            Metode Trend Moment
Menurut (Sumaryono, R. 2014) ada enam faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan,yaitu:
1.             Horizon Waktu
Ada dua aspek dari horizon Waktu yang berhubungan dengan masingmasing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu dimasa yang akan datang, kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.
2.             Pola data dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam-macam dari pola yang didapati didalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.
3.             Jenis dari model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola. Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan untuk pengambilan keputusan.
4.             Biaya umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup didalam penggunaan suatu prosedur peramalan, yaitu biaya pengembangan, penyimpanan (Storage) data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik lainnya.
5.             Ketepatan metode peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
6.             Kemudahan dalam penerapan
Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan. Pada dasarnya peramalan tidak terlepas daripada perencanaan di mana kemampuan para perencana dalam meramalkan harus sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini dan data yang ada agar rencana atau kebijakkan yang di ambil dapat dijalankan secara efektif dan tepat. Pada hakikatnya peramalan penjualan tidak terlepas daripada rencana atau perencanaan. Kegunaan daripada An evaluation version of novaPDF was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. peramalan penjualan adalah untuk dapat mengambil keputusan/kebijakan di mana keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan pada pertimbangan yang akan terjadi pada waktu keputusan tersebut dilaksanakan.
2.3          Pengertian Tenaga Kerja Indonesia
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian tenaga kerja Indonesia. Menurut Pasal 1 bagian (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.
Sedangkan menurut buku pedoman pengawasan perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia adalah warga negara Indonesia baik laki-laki maupun perempuan yang melakukan kegiatan di bidang perekonomian, sosial, keilmuan, kesenian, dan olahraga profesional serta mengikuti pelatihan kerja di luar negeri baik di darat, laut maupun udara dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja yaitu suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan atau tertulis baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak.
Dengan adanya perjanjian kerja ini TKI akan lebih terlindungi apabila nantinya dikemudian hari pihak majikan atau pihak perusahaan tmpat TKI bekerja “wanprestasi” maka TKI dapat menentukan sesuai perjanjian kerja yang telah dibuat sebelumnya.











BAB III
PEMBAHASAN

3.1          Metode yang Digunakan Dalam Sistem Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia.
Seperti permasalahan yang terdapat pada latar belakang proses untuk mendapatkan, dan menempatkan tenaga kerja Indonesia masi menjadi masalah tersendiri. Oleh karena itu, tenaga kerja wajib dituntut memiliki kemampuan dan kecakapan tersendiri karena itu menjadi salah satu faktor penting bagi negara-negara yang sedang berkembang dan kurangnya tenaga-tenaga yang cakap akan menghambat perkembangan tersebut.
Dengan menggunakan sistem pendukung keputusan menggunakan metode trend moment, diharapkan sistem ini dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan tentang ketenagakerjaan Indoesia. Dimana metode trend moment ini jika diterapkan dalam bagian proses perencanaan sistem ini maka pihak perusahaan akan lebih terbantu dalam penentuan prediksi tenaga kerja berdasarkan umur, jenis kelamin, keterampilan, agama, status, pendidikan akhir, golongan darah, pelatihan kerja. Karena metode ini dapat memberikan output terbaik sehingga diharapkan resiko kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan perencanaan dapat ditekan seminimal mungkin dan perhitungan yang dapat menunjang sistem pendukung keputusan ini menjadi lebih tepat.













A.            Oval: loginData Flow Diagram

Text Box: Info hasil peraalan,Text Box: Input peramalan
 












Secara garis besar prosedur didalam sistem ini dipecah menjadi lima proses yaitu proses login,pengelolahan data master, data training, peramalan menggunakan metodetrend moment, laporan. Dari An evaluation version of novaPDF was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. keterangan gambar di atas ini tampak bahwa Admin, Kepala melakukan proses login.Kepala melakukan login terlebih dahulu sebelum mengetahui hasil peramalan, dan Admin adalah seorang yang mempunyai hak akses penuh dalam rancang bangun peramalan produksi ini.





B.            Entity Relationship Diagram

Gambar 6 Entity Relationship Diagram
Dari gambar di atas terdapat beberapa relasi di antaranya dataTraining dengan data kriteria, relasinya adalahone to many. Dimana satu tujuan dapat di lakukan beberapa peramalan.
C.            Hasil Peramalan
1.             Form Halaman Peramalan

Gambar 8 Form Halaman

2.             Form Halaman Hasil Peramalan

Gambar 9 Form Halaman Hasil Peramalan
Jika admin dalam memproses analisa peramalan harus tepat mengisi pengolahan data training.Agar sistem tepat dalam melakukan perhitungan.Berdasarkan hasil analisa dan endapatkan hasil peramalan dengan maksimal.

3.2          Faktor Pendukung DSS
a)            Faktor teknologi
b)            Faktor kopleksitas struktural
c)             Faktor pasar internasional
d)            Faktor stabilitas politik
e)            Faktor konsumerise
f)              Faktor intervensi peerintah
g)            Faktor infoasi yang berkairan denan masalah tersebut
h)            Faktor gaya pengambilan keputusan
i)              Faktor kemampuan (intelegensi,persepsi, dan falsafah)

3.3          Dampak yang Didapatkan Oleh Tempat Penelitian Jika Menggunakan Sistem Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia
1.             Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan. 
2.             Problem yang kompleks dapat diselesaikan. 
3.             Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya. 
4.             Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik. 
5.             Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman. 
6.             Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif. 
7.             Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik. 
8.              Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.




















BAB IV
PENUTUP

A.            Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan:
1.             Perancangan program sistem pendukung keputusan prediksi tenaga kerja Indonesia dengan pendekatan metode trend moment dapat membantu calon tenaga kerja Indonesia dalam menentukan negara tujuan.
2.             Berdasarkan hasil dari kuisioner yang didapatkan dari pegawai yang bekerja di PT. Fioken Kencana Mandiri bahwa program yang dirancang dapat membantu kinerja pegawai yang ada di PT. Fioken Kencana Mandiri dalam menentukan negara tujuan calon tenaga kerja Indonesia.

B.            Saran
Guna tercapainya sistem pendukung keputusan tentang prediksi tenaga kerja indonesia dengan pendekatan metode trend moment dapat diimplementasikan menjadi lebih baik lagi, bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah kriteria dan data training agar sistem menjadi lebih sempurna.


















Daftar Pustaka


https://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-pendukung-keputusan.
https://wikipedia.org/wiki/Tenaga-Kerja-Indonesia
https://www.google.com/amp/s/pameladevi-wordpress.com/2012/07/02/faktor-pendukung-decision-support-system/amp/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANALISIS TOKO ONLINE “ JD.ID ”

ANALISIS TOKO ONLINE “ JD.ID ” Dosen Pengampu : Don Haidy Abel,ST,MBA&E, LMP-NLP ...