Penerapan
Decision Support System (DSS) Di Lingkungan Kerja
Disusun
Oleh :
- Christiani
-
Deby Putri
-
Dian Tri Lestari
-
Hanila Sulham
-
Harizatul Milati Sulu
-
Muhammad Nasirudin
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA2018
BAB
I
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pasti tidak hanya
teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga
ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang. Salah satu
metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode system
pengambilan keputusan. Dalam teknoligi informasi system pengambilan keputusan.
Merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara system informasi dan system
cerdas.
Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi hal ini dikarenakan adanya era
globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam
mengambil keputusan dan tindakan
Manajer perusahan memiliki peranan penting dalam memilih berbagai macam alternative
keputusan sehingga tidak mengambil keputusan yang salah dalam pemecahan sebuah
masalah. Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau
administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif, penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif
tersebut dan pemilihan alternatif keputusan terbaik. Kemampuan seorang manajer
dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai
teori dan teknik pembuatan dan keputusan dengan peningkatan kemampuan manajer
dalam pembuatan keputusan diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang
dibuatnya, dan hal ini tentu akan meningkatkan efisisiensi kerja manajer yang
bersangkutan.
Dalam pembuatan keputusan Herbet A. Simon membagi keputusan menjadi dua jenis. Yaitu keputusan
terprogram dan keputusan tak terprogram. Keputusan terprogram (program
meddecision) bersifat repetisi dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan
untuk menanganinya. Sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap de novo
(baru) disetiap kali terjadi keputusan tika terprogram (non program decision)
bersifat baru, tidak terstruktur dan penuh konsekuensi selain itu tisak terdapat
metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut
tidak pernah muncul sebelumnya atau karena sifat dan strukturnya sulit.
Dijelaskan dan kompleks, atau karena
masalah tersebut kemikian penting sehingga memerluka penganganan khusus
(Mcleod, 2009). Dalam penanganan keputusan tak terprogram ini manajer
membutuhkan sistem pendukung keputusan (DSS) atau berbagai macam informasi
analitik penunjang pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil
manajer tidak berdampak negative pada kegiatan perkembangan perusahaan. Sistem
pendukung keputusan atau decision support system (DSS) adalah sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya keputusan seharsnya dibuat
(Alter, 2002). Konsep DSS dikemukakan pertama kali oleh scott-Morton pada tahun
1971. Beliau mendefenisikan sebagai sistem berbasis komputer yang interaktif , yang membantu pengambil keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan- persoalan tak terstruktur (McLeod, 2009).
DSS lebih ditujukan
untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis,
dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria dan kurang jelas. DSS
tidak dimasudkan mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan
perangkat interaktif dan informasi penunjang yang memungkinkan pengambil
keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang
tersedia. Sehingga manajer bisa mengambil keputusan yang tepat dan benar dalam
mencapai tujuan perusahaan.
A. Latar Belakang Masalah
Latar Belakang saya menulis Makalah ini adalah
metode DSS yang digunakan oleh Perusahaan dalam Pengambilan Keputusan. Karena
menurut Saya DSS sangat bermanfaat bagi perusahaan dan memudahkan pengembangan
bisnis PT.Telkom.
B. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini membahas tentang Telkom E-service dan Penerimaan Peserta Co-op pada PT.TELKOM dengan menggunakan DSS(Decision Support System), adapun tujuan dari Makalah ini yaitu:
B. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini membahas tentang Telkom E-service dan Penerimaan Peserta Co-op pada PT.TELKOM dengan menggunakan DSS(Decision Support System), adapun tujuan dari Makalah ini yaitu:
1.
Mendefinisikan DSS (Decision Support System)
2.
Mendefinisikan Jenis DSS
3.
Mendefinisikan Tujuan DSS
4.
Mendefinisikan Manfaat DSS bagi Perusahaan
5.
Mendefinisikan Sejarah DSS (Decision Support
System)
6.
Mendefinisikan Faktor Pendukung DSS
7.
Mendefinisikan Pembuat Keputusan
8.
Pengembangan DSS
9.
Contoh Penggunaan
DSS pada PT.TELKOM
10.Simpulan
dari Makalah
BAB IIPEMBAHASAN
A.DEFINISI DSS
DSS
(Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang
dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan
untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang
(tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil
keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research
dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang
mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah
semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi
dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output
dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan
suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif
solusi (bisa dalam presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem
informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan
untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang
(tools) bagi mereka
B.JENIS DSS
Usaha berikutnya dalam
mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study
terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study
tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
- Retrive
information element (mengambil elemen informasi)
- Analyze
enteries fles (menganalisis semua file)
- Prepare
report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa
files)
- Estimate
decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
- Propose
decision (mengusulkan keputusan)
- Make
decisions (membuat keputusan)
DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:1. Database yaitu
kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang
mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang
relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.2. Model
Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa
yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan
(obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints),
dan hal-hal terkait lainnya.3. Software System : merupakan program utama
dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.4. Antar muka (user
interface) : adalah tampilan program komputer.
C. TUJUAN DSS
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
C. TUJUAN DSS
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
- Membantu
manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur.
- Mendukung
keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan
tersebut.
- Meningkatkan
efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan
efesiensi.
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu
struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
D. MANFAAT DSS BAGI PERUSAHAAN
D. MANFAAT DSS BAGI PERUSAHAAN
1. Meningkatkan
efisiensi pribadi
2. Mempercepat
pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah
organisasi)
3. Memfasilitasi
komunikasi antarpribadi
4. Mempromosikan
pembelajaran atau pelatihan
5. Meningkatkan
pengendalian organisasi
6. Menghasilkan
bukti baru untuk mendukung keputusan
7. Menciptakan
keunggulan kompetitif melalui kompetisi
8. Mendorong
eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan
9. Mengungkapkan
pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang
- ·
Kebutuhan akan informasi yang akurat.
- ·
DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
- ·
Kebutuhan akan informasi baru.
- ·
Manajemen diamanahi DSS.
- ·
Penyediaan informasi yang tepat waktu.
- ·
Pencapaian pengurangan biaya.
10. Membantu mengotomasikan proses manajerial.
11. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
12. Mengurangi kebutuhan akan training.
13. Meningkatkan kontrol manajemen.
14. Memfasilitasi komunikasi.
15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
16. Mengurangi biaya.
17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
E. SEJARAH DSS (Decision Support System)
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time sharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya professor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen control dan operational control (perencanaan startegis, control manajemen)
11. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
12. Mengurangi kebutuhan akan training.
13. Meningkatkan kontrol manajemen.
14. Memfasilitasi komunikasi.
15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
16. Mengurangi biaya.
17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
E. SEJARAH DSS (Decision Support System)
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time sharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya professor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen control dan operational control (perencanaan startegis, control manajemen)
F. FAKTOR PENDUKUNG DSS :
a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
b. Mudah digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.
a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
b. Mudah digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.
G. PEMBUATAN KEPUTUSAN
Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian
pembuatan keputusan yaitu Simon dan Mintzberg.
1. Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan
menjadi keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram.
- Keputusan
terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu tingkat
tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia di
anggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
- Keputusan
tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak
urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah
kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu
atau tidak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram atau tak
terprogram sangatlah penting, karena masing-masing memerlukan teknik yang
berbeda.
Kontribusi Simon yang lain ialah penjelasan mengenai empat fase yang
harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah
:
- Aktivitas
intelegasi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan
pemecahan.
- Aktivitas
Design, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan
tindakan yang akan dilakukan.
- Aktivitas
Pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara
yang sudah ada.
- Aktivitas
Peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah
dilakukan
2. Keputusan Menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori
ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori
yaitu interpersonal, informasional, desisional.
Peranan informasional mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :
Peranan informasional mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :
- Pengusaha,ketika
manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini
yang bersifat permanat diabadikan sebagai organisasi.
- Orang
yang menangani gangguan, ketika manajer berperan sebagai orang yang
menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah
yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan
yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya
peraturan pajak baru.
- Pengalokasikan
sumber, dengan peranan sebagai pengalokasian sumber (resorce
allocator),manajer diharapkan mampu menentukkan pembagian sumber
organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan
untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
- Nagasiator,
dalam peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mnegatasi
perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi
antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak
baru dengan serikat kerja.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu:
1. Database
2. Model Base
3. Software System
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika). Software system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jamlembur karyawan, dan lain sebagainya
1. Database
2. Model Base
3. Software System
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika). Software system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jamlembur karyawan, dan lain sebagainya
H. PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM
PT.TELKOM
Di dalam era persaingan yang
ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena
tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision
Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk
pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan
asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT
TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT.
Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil
berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan
Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang
bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu
evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan
dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan
antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service
PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk
mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management
PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui
saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya
DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan
pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.Sehingga dengan
menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom
maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena
dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada
PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan
keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan
saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi
secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang
ada pada PT.Telkom.
I. SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
PENERIMAAN PESERTA CO-OP DI PT. TELKOM GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR
ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN PT. TELKOM
Dalam pelaksanaan program
Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus
dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan
dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi
(tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi
dan perusahaan (tahap-II).
Tugas ini bertujuan untuk membuat
suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK)
kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom
dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan
metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat
ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op.
asil pengujian prototype
perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi
SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta
Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta diterima
menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %,
sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang
dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan
pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat lunak ini
diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa
pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
Perancangan Tools Decision
Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu Jaringan Akses
(studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta)
BAB IIIPENUTUP
A. SIMPULAN
DSS sangat bermanfaat bagi PT. Telkom karena DSS
dapat mempermudah PT.Telkom untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang
dirasakan oleh konsumen itu sendiri, dan PT.Telkom juga dapat dengan cepat
menanggapi keluhan tersebut. Selain itu, DSS juga bermanfaat untuk penerimaan
peserta co-op PT.Telkom karena dengan adanya DSS system penerimaan dapat
berjalan dengan cepat dan dibantu oleh Perangkat lunak ini diimplementasikan
dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan
data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
DAFTAR PUSTAKA
- Russell,
J. S., “Model for Owner Prequalification of Contractor”, Journal of
Management in Engineering, 6, No. 1, 1990.
- Russel,
J. S. and Jaselskis, E.J., “Quantitative Study of Contractor Evaluation
Programs and Their
Impact”,Journal of Construction Engineering and Management, 118, No.3, 1992. - Russell,
J.S., and Jaselkis, E.J., “Predicting Construction Contractor Failure
Prior to Contract Award”,Journal of Construction Engineering and
Management, 118, No. 4, 1992.
- Turban,
E.,Decision Support System and Expert System Management Support Systems,
Prentice- Hall International, inc, 1995.
- Russell,
J. S. and Skibniewski, M. J., “Decision Criteria in Contractor
Prequalification”,Journal of Management in Engineering, 4, No. 2,
1998.
- Holt,
G.D., Olomolaiye, P., and Harris, F.C., “Evaluating Prequalification
Criteria in Contractor Selection”,Building and Environment, Vol. 29
No. 4, 1994.
- Holt,
G.D., Olomolaiye, P., and Harris, F.C., “Factors Influencing U.K.
Construction Clients’ Choice of Contractor”,Building and Environment,
Vol. 29 No. 2, 1995.
- Chan,
D.W.M., Kumaraswamy, M.M., “An Evaluation of Construction Time Performance
in the Building Industry”,Building and Environment, Vol. 31 No. 6,
1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar