SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI TENAGA
KERJA
INDONESIA PADA PT. FIOKEN KENCANA MANDIRI
Kelompok 2
Aisyah Febriana 201610325188
Jihan Aufila 201610325328
Samsul Hadi 201610325227
Sumita Ramadhanti 201610325242
Kiwanson 201610325160
Kreshno Wildan 201610325110
Kelas : 4 B2
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “sistem
pendukung keputusan pediksi tenaga kerja pada PT. Fioken Kencana Mandiri” ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materil maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk
ke depannya dapat memperbaiki bantuan maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Semoga Allah SWT senatiasa melimpahkan berkah
dan rahmat-Nya bagi kita semua. Terima kasih untuk segala bantuannya selama
ini, semoga dapat menjadi amal ibadah dihadapan-Nya, Amin. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya. Oleh karna itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberian saran dan kritik sehingga
kami dapat memperbaiki makalah ini
Akhirnya, kami mengharapkan semoga dari
Makalah dengan Judul “sistem pendukung keputusan pediksi tenaga kerja pada Fioken
Kencana Mandiri” ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang Sistem Informasi Manajemen.
Bekasi,
Mei 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Dalam pengambilan keputusan, biasanya seorang yang akan
membuat keputusan kerap kesulitan dalam menentukan keputusan karena banyaknya
data yang ada. Dengan mempertimbangkan resiko atau biaya maka pengambil
keputusan harus mampu membuat keputusan yang tepat, karena itu dibutuhkan suatu
sistem yang dapat membantu dalam mengambil keputusan agar dapat menyelesaikan
masalah secara efisien yang disebut dengan sistem pendukung keputusan.
Dengan banyaknya jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang
ingin bekerja di luar Negeri membuat perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia
harus tepat dalam menentukan negara tujuan agar tenaga kerja Indonesia dapat
bekerja dengan nyaman di Negara tersebut tanpa harus takut akan kesusahan
mencari pekerjaan lagi di sana.
Berdasarkan
hasil wawancara dengan Bapak Tjipto Utomo selaku pengelola dalam urusan
penyaluran tenaga kerja Indonesia, pada tahun 2015 jumlah terbanyak TKI yang
keluar Negeri yaitu ke Negara Korea dengan Jumlah 2.132 tenaga kerja. Ini
berarti membuktikan banyaknya minat yang ingin bekerja di luar Negeri.
PT. Fioken Kencana
Mandiri dalah salah satu perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia ke luar
Negeri yang berada di Jakarta Barat. Dalam penentuan atau penempatan tenaga
kerja yang akan berangkat keluar Negeri selama ini dilakukan masih dengan
menghubungi rekan yang berada di Negara tujuan. Tidak jarang jika ada tenaga
kerja Indonesia yang ingin berangkat keluar Negeri harus menunggu informasi
yang cukup lama dan tidak jarang ada pula tenaga kerja Indonesia yang harus
balik ke Indonesia atau batal berangkat karena tempat kerja di Negara tujuan
telah memenuhi kuota yang cukup. Jika itu terjadi, maka calon tenaga kerja
Indonesia harus menunggu lagi untuk keberangkatan yang selanjutnya. Dengan
menggunakan sistem pendukung keputusan berbasis komputerisasi diharapkan dapat
membantu dalam pengambilan keputusan dalam penentuan penempatan tenaga kerja
Indonesia di luar Negeri.
Di dalam sistem
pendukung keputusan terdapat suatu metode yang dapat membantu menentukan
peramalan dalam penentuan negara tujuan para tenaga kerja Indonesia ke luar
negeri yaitu metode trend moment. Dimana metode ini dapat melakukan peramalan
yang mampu melakukan analisa terhadap sebuah faktor atau beberapa faktor yang
diketahui mempengaruhi terjadinya sebuah peristiwa dengan terdapat waktu
tenggang yang panjang berdasarkan data – data terdahulu. Sehingga dengan
menggunakan metode trend moment ini diharapkan dapat membantu dalam proses
pengambilan keputusan guna menentukan negara tujuan para tenaga kerja
Indonesia.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apakah Metode yang Digunakan Dalam Sistem
Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia ?
2.
Apakah Faktor Dalam Sistem Pendukung Keputusan Prediksi
Tenaga Kerja Indonesia ?
3.
Bagaimana Dampak yang Didapatkan Oleh Tempat
Penelitian Jika Menggunakan Sistem Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga Kerja
Indonesia ?
1.3
Tujuan
Penelitian
1.
Mengetahui
Metode yang Digunakan dalam Sistem Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga
Kerja Indonesia.
2.
Mengetahui
Faktor Dalam Sistem Pendukung Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia.
3.
Mengetahui dampak yang didapatkan oleh tempat
penelitian jika menggunakan sistem pendukung keputusan prediksi tenaga kerja
Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung
keputusan (decision support system) adalah
bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi
atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah
data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur
yang spesifik.
Dalam buku Sistem
Penunjang Keputusan oleh Inayati, Y. (2010), Moore and Chang menggambarkan SPK
sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis, dan pemodelan keputusan,
berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada
saat-saat yang tidak biasa. Selanjutnya dalam buku yang sama, berjudul Sistem Pendukung
Keputusan, menurut Inayati, Y. (2010), Sudirman dan Widjajani mengemukakan
ciri-ciri SPK yang dirumuskan oleh Alters Keen, sebagai berikut :
1.
SPK ditujukan untuk membantu
keputusan-keputusan yang kurang terstruktur.
2.
SPK merupakan gabungan antara kumpulan model
kualitatif dan kumpulan data.
3.
SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat
mempermudah hubungan antara manusia dengan komputer.
4.
SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan
dengan perubahanperubahan yang terjadi.
Menurut
Ramadhan, S (2015), proses pengambilan keputusan terdiri dari tiga fase proses,
yaitu:
1.
Fase intelligence adalah fase dimana dilakukan
pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan keputusan.
2.
Fase design adalah fase untuk menemukan,
mengembangkan dan menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan.
3.
Fase choice adalah fase dimana terjadi
pemilihan dari materi-materi yang tersedia untuk menjadi keputusan akhir.
Proses-proses
yang terjadi pada kerangka kerja Sistem Pendukung Keputusan dibedakan atas:
1.
Terstruktur
Mengacu pada permasalahan rutin dan
berulang untuk solusi standar yang ada.
2.
Tak Terstruktur
Keadaan yang kabur, permasalahan kompleks
dimana tidak ada solusi yang tepat. Masalah yang tidak terstruktur terjadi
akibat tidak adanya tiga fase proses yang terstruktur.
3.
Semi Terstruktur
Terdapat beberapa keputusan terstruktur,
tetapi tak semuanya dari fase-fase yang ada.
2.2
Komponen
Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Yulianti, E (2015), sistem
pendukung keputusan terdiri dari 3 komponen utama atau subsistem yaitu:
A.
Subsistem data (database)
Subsistem data
merupakan komponen sistem pendukung keputusan penyedia data bagi sistem. Data
yang dimaksud disimpan dalam suatu pangkalan data (database) An evaluation version of novaPDF was used to
create this PDF file. Purchase a
license to generate PDF files without this notice yang diorganisasikan oleh
suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen pangkalan data (Data Base Management System atau DBMS). Pangkalan
data dalam sistem pendukung keputusan berasal dari dua sumber yaitu sumber
internal (dari dalam perusahaan) dan sumber eksternal (dari luar perusahaan).
Data eksternal ini sangat berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan.
Gambar 1 Subsistem Data
B.
Subsistem model (model base)
Keunikan sistem
pendukung keputusan adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan
modelmodel keputusan. Model adalah suatu peniruan dari alam nyata.Kendala yang
sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang disusun
ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata. Sehingga
keputusan yang diambil yang didasarkan pada model tersebut menjadi tidak akurat
dan tidak sesuai dengan kebutuhan.
Oleh karena itu dalam
menyimpan berbagai model pada sistem pangkalan model harus tetap dijaga
flexibilitasnya, artinya harus ada fasilitas yang mampu membantu pengguna untuk
memodifikasi atau menyempurnakan model seiring dengan perkembangan pengetahuan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan
hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang kompeherensif
mengenai model yang dibuat, sehingga pengguna atau perancang:
a)
Mampu membuat model yang baru dengan mudah dan
cepat.
b)
Mampu mengakses dan mengintegrasikan sub rutin
model.
c)
Mampu menghubungkan model dengan model yang lain
melalui pangkalan data.
d)
Mampu mengelola model base dengan fungsi
manajemen yang analog dengan manajemen database.
Gambar
2 Subsistem Model
C.
Subsistem dialog (user system interface)
Keunikan lain dari sistem pendukung
keputusan adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang
terpasang dengan pengguna secara interaktif. Fasilitas atau subsistem ini
dikenal sebagai subsistem dialog, inilah sistem diartikulasikan dan
diimplementasikan sehingga pengguna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan
sistem yang dirancang. Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem ini adalah :
a)
Bahasa aksi (action language)
Merupakan suatu perangkat lunak yang dapat
digunakan pengguna untuk berkomunikasi dengan sistem.Komunikasi ini dilakukan
melalui berbagai media seperti keyboard.
b)
Bahasa tampilan
Merupakan suatu perangkat lunak yang
berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan An
evaluation version of novaPDF was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files
without this notice sesuatu peralatan yang digunakan merealisasi tampilan
diantaranya adalah printer, grafik monitor dan lain-lain.
c)
Bahasa pengetahuan
Merupakan bagian yang mutlak diketahui
oleh pengguna sehingga sistem ini dirancang dapat berfungsi secara efektif.
Gambar
3 Subsistem Dialog
Dari
ketiga sub komponen sistem pendukung keputusan, maka komponen sistem pendukung
keputusan dapat digambarkan secara keseluruhan sebagai berikut:
Gambar
4 Komponen SPK
D.
Metode Trend Moment
Menurut (Sumaryono, R. 2014) ada enam
faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan,yaitu:
1.
Horizon Waktu
Ada dua aspek dari horizon Waktu yang
berhubungan dengan masingmasing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu
dimasa yang akan datang, kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang
diinginkan.
2.
Pola data dasar utama dari metode peramalan
adalah anggapan bahwa macam-macam dari pola yang didapati didalam data yang
diramalkan akan berkelanjutan.
3.
Jenis dari model-model merupakan suatu deret
dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk menentukan
perubahan-perubahan dalam pola. Model-model perlu diperhatikan karena
masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan
untuk pengambilan keputusan.
4.
Biaya umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup
didalam penggunaan suatu prosedur peramalan, yaitu biaya pengembangan,
penyimpanan (Storage) data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan
teknik-teknik lainnya.
5.
Ketepatan metode peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat
erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
6.
Kemudahan dalam penerapan
Metode-metode yang dapat dimengerti dan
mudah diaplikasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan
keputusan. Pada dasarnya peramalan tidak terlepas daripada perencanaan di mana
kemampuan para perencana dalam meramalkan harus sesuai dengan situasi dan
kondisi saat ini dan data yang ada agar rencana atau kebijakkan yang di ambil
dapat dijalankan secara efektif dan tepat. Pada hakikatnya peramalan penjualan
tidak terlepas daripada rencana atau perencanaan. Kegunaan daripada An evaluation version of novaPDF was used to
create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this
notice. peramalan penjualan adalah untuk dapat mengambil keputusan/kebijakan
di mana keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan pada pertimbangan
yang akan terjadi pada waktu keputusan tersebut dilaksanakan.
2.3
Pengertian
Tenaga Kerja Indonesia
Ada beberapa pendapat
mengenai pengertian tenaga kerja Indonesia. Menurut Pasal 1 bagian (1)
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia di Luar Negeri, TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka
waktu tertentu dengan menerima upah.
Sedangkan menurut buku pedoman pengawasan
perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia adalah warga negara Indonesia baik
laki-laki maupun perempuan yang melakukan kegiatan di bidang perekonomian,
sosial, keilmuan, kesenian, dan olahraga profesional serta mengikuti pelatihan
kerja di luar negeri baik di darat, laut maupun udara dalam jangka waktu
tertentu berdasarkan perjanjian kerja yaitu suatu perjanjian antara pekerja dan
pengusaha secara lisan dan atau tertulis baik untuk waktu tertentu maupun untuk
waktu tidak tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para
pihak.
Dengan adanya perjanjian kerja ini TKI
akan lebih terlindungi apabila nantinya dikemudian hari pihak majikan atau
pihak perusahaan tmpat TKI bekerja “wanprestasi” maka TKI dapat menentukan
sesuai perjanjian kerja yang telah dibuat sebelumnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Metode yang Digunakan Dalam Sistem Pendukung
Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia.
Seperti permasalahan
yang terdapat pada latar belakang proses untuk mendapatkan, dan menempatkan
tenaga kerja Indonesia masi menjadi masalah tersendiri. Oleh karena itu, tenaga
kerja wajib dituntut memiliki kemampuan dan kecakapan tersendiri karena itu
menjadi salah satu faktor penting bagi negara-negara yang sedang berkembang dan
kurangnya tenaga-tenaga yang cakap akan menghambat perkembangan tersebut.
Dengan menggunakan sistem pendukung
keputusan menggunakan metode trend moment, diharapkan sistem ini dapat membantu
perusahaan dalam pengambilan keputusan tentang ketenagakerjaan Indoesia. Dimana
metode trend moment ini jika diterapkan dalam bagian proses perencanaan sistem
ini maka pihak perusahaan akan lebih terbantu dalam penentuan prediksi tenaga
kerja berdasarkan umur, jenis kelamin, keterampilan, agama, status, pendidikan
akhir, golongan darah, pelatihan kerja. Karena metode ini dapat memberikan
output terbaik sehingga diharapkan resiko kesalahan yang disebabkan oleh
kesalahan perencanaan dapat ditekan seminimal mungkin dan perhitungan yang
dapat menunjang sistem pendukung keputusan ini menjadi lebih tepat.
A.
Data
Flow Diagram
Secara
garis besar prosedur didalam sistem ini dipecah menjadi lima proses yaitu
proses login,pengelolahan data master, data training, peramalan menggunakan
metodetrend moment, laporan. Dari An evaluation version of novaPDF was used to
create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this
notice. keterangan gambar di atas ini tampak bahwa Admin, Kepala melakukan
proses login.Kepala melakukan login terlebih dahulu sebelum mengetahui hasil
peramalan, dan Admin adalah seorang yang mempunyai hak akses penuh dalam
rancang bangun peramalan produksi ini.
B.
Entity Relationship Diagram
Gambar
6 Entity Relationship Diagram
Dari
gambar di atas terdapat beberapa relasi di antaranya dataTraining dengan data
kriteria, relasinya adalahone to many. Dimana satu tujuan dapat di lakukan
beberapa peramalan.
C.
Hasil Peramalan
1.
Form Halaman Peramalan
Gambar
8 Form Halaman
2.
Form Halaman Hasil Peramalan
Gambar
9 Form Halaman Hasil Peramalan
Jika
admin dalam memproses analisa peramalan harus tepat mengisi pengolahan data
training.Agar sistem tepat dalam melakukan perhitungan.Berdasarkan hasil
analisa dan endapatkan hasil peramalan dengan maksimal.
3.2
Faktor
Pendukung DSS
a)
Faktor teknologi
b)
Faktor kopleksitas struktural
c)
Faktor pasar internasional
d)
Faktor stabilitas politik
e)
Faktor konsumerise
f)
Faktor intervensi peerintah
g)
Faktor infoasi yang berkairan denan masalah
tersebut
h)
Faktor gaya pengambilan keputusan
i)
Faktor kemampuan (intelegensi,persepsi, dan
falsafah)
3.3
Dampak
yang Didapatkan Oleh Tempat Penelitian Jika Menggunakan Sistem Pendukung
Keputusan Prediksi Tenaga Kerja Indonesia
1.
Masalah-masalah semi struktur dapat
dipecahkan.
2.
Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
3.
Sistem dapat berinteraksi dengan
pemakainya.
4.
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan
secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan
hasilnya lebih baik.
5.
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
6.
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi
keputusan yang lebih efektif.
7.
Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan
kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
8.
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari
manajer.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, maka
diperoleh kesimpulan:
1.
Perancangan program sistem pendukung keputusan
prediksi tenaga kerja Indonesia dengan pendekatan metode trend moment dapat
membantu calon tenaga kerja Indonesia dalam menentukan negara tujuan.
2.
Berdasarkan hasil dari kuisioner yang
didapatkan dari pegawai yang bekerja di PT. Fioken Kencana Mandiri bahwa
program yang dirancang dapat membantu kinerja pegawai yang ada di PT. Fioken
Kencana Mandiri dalam menentukan negara tujuan calon tenaga kerja Indonesia.
B.
Saran
Guna tercapainya sistem pendukung
keputusan tentang prediksi tenaga kerja indonesia dengan pendekatan metode
trend moment dapat diimplementasikan menjadi lebih baik lagi, bagi peneliti
selanjutnya dapat menambahkan jumlah kriteria dan data training agar sistem
menjadi lebih sempurna.
Daftar
Pustaka
https://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-pendukung-keputusan.
https://wikipedia.org/wiki/Tenaga-Kerja-Indonesia
https://www.google.com/amp/s/pameladevi-wordpress.com/2012/07/02/faktor-pendukung-decision-support-system/amp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar