PENERAPAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS)
DI
LINGKUNGAN KERJA
Di
susun oleh:
-
Anita Puji Rahayu 201610325258
-
Dede Mawadah 201610325134
-
Ghina Nur Azizah 201610325260
-
Rennu Rivencio 201610325276
-
Shofwatul Anam 201510325242
FAKULTAS EKONOMIPROGRAM STUDI MANAJEMENUNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
W.W.,
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat
berdasarkan kebutuhan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen , serta untuk kebutuhan kami agar dapat lebih memahami tentang
perkembangan industrialisasi. Pada kesempatan ini kami membahas tentang
“Penerapan Sistem Pendukung Keputusan Di
Lingkungan Kerja “PT. ReAsuransi Internasional Indonesia
(ReINDO)”
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Dalam
pembuatan makalah ini penulis menggunakan beberapa referensi dari berbagai
sumber. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
mengingat keterbatasan itu maka penulis meminta maaf dan membuka
selebar-lebarnya kritik dan saran dari bapak dosen mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen, serta dari rekan-rekan pembaca pada umumnya. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bekasi,
Mei 2018
Penulis
BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam
setiap perusahaan pasti memerlukan beberapa sistem untuk membantu berjalannya
suatu proses yang ada dalam perusahaan tersebut. Salah satu proses yang
terdapat dalam perusahaan adalah proses pengambilan keputusan. Proses
pengambilan keputusan ini sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena
pengambilan keputusan harus dilakukan secara benar agar tidak terjadi kesalahan
pada masa yang akan datang, karena setiap keputusan yang diambil akan sangat
mempengaruhi proses kedepannya.
Di
zaman yang serba teknologi seperti sekarang, hampir semua hal dapat kita
lekukan dengan menggunakan teknologi. Seperti juga dalam hal pengambilan
keputusan di suatu perusahaan. Saat ini sudah banyak perusahaan yang
menggunakan teknologi sistem informasi manajemen berupa DSS (Decision Support
System) untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Pengenalan DSS (Decision Support System)
2.
Penerapan
DSS di sebuah perusahaan
3.
Penerapan
DSS di perusahaan “PT. ReAsuransi Internasional Indonesia
(ReINDO)”
BAB
IIPEMBAHASAN
1. Pengenalan DSS
(Decision Support System)
1.1 Sejarah DSS
(Decision Support System)
Konsep sistem dukungan keputusan (DSS) telah berkembang terutama
dari studi teoritis pengambilan keputusan organisasi yang dilakukan di Carnegie
Institute of Technology pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, dan pelaksanaannya
dilakukan pada tahun 1960an. DSS menjadi area penelitian tersendiri di
pertengahan tahun 1970-an, sebelum mendapatkan intensitas selama tahun 1980-an.
Pada pertengahan dan akhir 1980-an, sistem informasi eksekutif (EIS), sistem
pendukung keputusan kelompok (group decision support system / GDSS), dan sistem
pendukung keputusan organisasi (ODSS) berevolusi dari DSS single user dan model
oriented.
Menurut Sol (1987) definisi dan cakupan DSS telah berubah selama
bertahun-tahun pada tahun 1970-an. Pada akhirnya, DSS digambarkan sebagai
“sistem berbasis komputer untuk membantu pengambilan keputusan”. Pada akhir
1970-an, istilah DSS mulai berfokus pada sistem berbasis komputer interaktif
yang membantu pengambil keputusan menggunakan basis data dan model untuk
memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Pada tahun 1980-an, DSS telah menyediakan suatu sistem dengan
menggunakan teknologi yang sesuai dan tersedia untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan manajerial dan profesional. Akhir tahun ini, DSS mulai menghadapi
tantangan baru terhadap rancangan workstation cerdas.
Pada tahun 1987, Texas Instruments menyelesaikan pengembangan
Gate Assignment Displays System (GADS) untuk United Airlines. Sistem pendukung
keputusan ini dikreditkan dengan mengurangi penundaan perjalanan secara
signifikan dengan membantu pengelolaan operasi darat di berbagai bandara,
dimulai dengan Bandara Internasional O’Hare di Chicago dan Bandara Stapleton di
Denver Colorado. Dimulai sekitar tahun 1990, data warehousing dan on-line
analytical processing (OLAP) mulai memperluas ranah DSS.
Munculnya teknologi pelaporan yang lebih banyak dan lebih baik
telah melihat DSS pun mulai muncul sebagai komponen penting dalam desain manajemen.
Contohnya bisa dilihat dari banyaknya diskusi DSS di lingkungan pendidikan. DSS
juga memiliki koneksi yang lemah dengan paradigma user interface hypertext.
Baik sistem PROMIS Universitas Vermont (untuk pengambilan keputusan medis) dan
sistem Carnegie Mellon ZOG / KMS (untuk pengambilan keputusan militer dan
bisnis) adalah sistem pendukung keputusan yang juga merupakan terobosan besar
dalam penelitian antarmuka pengguna.
1.2
Pengertian
DSS (Decision Support System)
Konsep Decision
Support System pertama kali dinyatakan oleh Michael S. Scott
Morton pada tahun 1970 dengan istilah “Management
Decision System” (Sprague and Watson: 1993: 4) (Turban: 1995)
(McLeod: 1995). Setelah pernyataan tersebut, beberapa perusahaan dan perguruan
tinggi melakukan riset dan mengembangkan konsep Decision Support System.
Pada dasarnya DSS dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan
mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan
pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai
mengevaluasi pemilihan alternatif.
Ada berbagai pendapatan mengenai DSS, antara lain disebutkan di
bawah ini (Daihani: 2001: 54):
1.
Menurut Scott,DSS
merupakan suatu sistem interaktif berbasis komputer, yang membantu pengambil
keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan
masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur, yang
intinya mempertinggi efektifitas pengambil keputusan.
2.
Menurut Alavi and
Napier,DSS merupakan suatu kumpulan prosedur pemrosesan data dan informasi yang
berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang
dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem ini harus
sederhana, mudah dan adaptif.
3.
Menurut
Little,DSSadalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan
berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai
permasalahan yang semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan
data dan model.
4.
Menurut Sparague
and Carlson, DSS adalah sistem komputer yang bersifat mendukung dan bukan
mengambil alih suatu pengambilan keputusan untuk masalah-masalah semi
terstruktur dan tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.
5.
Sedangkan menurut
Al-Hamdany (2003: 519),DSS adalah sistem informasi interaktif yang mendukung
proses pembuatan keputusan melalui presentasi informasi yang dirancang secara
spesifik untuk pendekatan penyelesaian masalah dan kebutuhan-kebutuhan aplikasi
para pembuat keputusan, serta tidak membuat keputusan untuk pengguna.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa DSS adalah
suatu sistem informasi yang spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen
dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi
terstruktur secara efektif dan efisien, serta tidak menggantikan fungsi
pengambil keputusan dalam membuat keputusan.
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi
berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen
pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa
keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan
implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh
ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.
DSS dapat juga dikatakan
sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil
keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem
solveryang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang
periodik dan output dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan
buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan
alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).
DSS digunakan manajer untuk
memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja
sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area
semi struktur.
Karena DSS merupakan suatu pendukung pengambilan keputusan dengan
menggunakan berbagai informasi yang ada, maka Raymond McLeod Jr. (1993)
memasukkan DSS sebagai bagian dari Management
Information System dan mendefinisikan DSS sebagai sistem
penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah
tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan. Menurut
Laudon dan Laudon (1996: 46) meskipun DSS merupakan bagian dari MIS, namun
terdapat perbedaan di antara keduanya. Perbedaan utamanya yaitu:
·
MIS menghasilkan
informasi yang lebih bersifat rutin dan terprogram.
·
DSS lebih
dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan yang spesisfik.
Tipe-tipe DSS
Penting
untuk diketahui jika DSS tidak mempunyai suatu model tertentu yang diterima
maupun yang dipakai pada seluruh dunia. Selain itu, ada banyak teori DSS yang
diimplentasikan, sehingga terdapat berbagai cara untuk mengklasifikasikan DSS
tersebut. Berikut ini tipe-tipe DSS yang bisa Anda ketahui:
1. DSS Model Pasif
DSS model
pasif ialah model yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan
efektif. Model ini umumnya tidak akan memberikan suatu keputusan yang khusus
atau hanya bisa menampilkan datanya saja. Suatu DSS aktif pada kenyataannya
sanggup memproses data dengan secara eksplisit menampilkan berbagai solusi dari
data yang sudah terkumpul.
2. DSS Model Aktif
DSS model
aktif kebalikan dari model pasiff. Model ini mampu memproses data dan secara
eksplisit menunjukkan solusi dari data yang sudah diperoleh. Meskipun harus
diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak bisa dipungkiri lagi.
Contohnya data yang kotor atau data yang sampah tentunya akan menghasilkan
keluaran yang kotor pula.
3. Data Driven DSS
Data
Driven DSS akan memfokuskan diri pada pengumpulan data yang akan dimanipulasi
supaya cocok dengan kebutuhan pengambil keputusan, bisa berupa data internal
atau eksternal dan mempunyai berbagai format. Oleh karena itu, sangat penting
bahwa data yang dikumpulkan dan digolongkan secara sekuensial, misalnya data
penjualan harian, inventori pada tahun sebelumnya, anggaran operasional dari
satu periode ke periode lainnya, dan sebagainya.
4. Knowledge Driven DSS
Knowledge
Driven DSS merupakan tipe DSS yang memakai aturan-aturan tertentu yang disimpan
dalam komputer yang nantinya digunakan untuk menentukan apakah keputusan harus
diambil. Contohnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa.
5. Tipe DSS Lainnya
Selain
keempat tipe DSS di atas, ada pula Model Driven DSS yang digunakan para
pengambil keputusan untuk simulasi statistik atau model-model keuangan demi
menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa perlu intensif mengumpulkan data.
Ada pula DSS yang bersifat kooperatif, yang berarti apabila data dikumpulkan,
dianalisa, kemudian diberikan kepada seseorang yang menolong sistem untuk
merevisi atau memperbaikinya.
Selain itu, terdapat tipe DSS Communication Driven yang mana
banyak digabungkan dengan metode atau aplikasi lain untuk menghasilkan
serangkaian keputusan, strategi atau solusi. Lalu, yang terakhir ialah Document
Driven DSS yang digunakan untuk menghasilkan keputusan dan strategi dalam
berbagai dokumen seperti dokumen teks, excel, rekaman berbasis data.
Karakteristik DSS
Beberapa karakteristik DSS yang membedakan dengan sistem informasi
lainnya adalah:
1.
Berfungsi untuk
membantu proses pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi
terstruktur maupun tidak terstruktur.
2.
Bekerja dengan
melakukan kombinasi model-model dan tehnik-tehnik analisis dengan memasukkan
data yang telah ada dan fungsi pencari informasi.
3.
Dibuat dengan
menggunakan bentuk yang memudahkan pemakai (user
friendly) dengan berbagai instruksi yang interaktif sehingga tidak
perlu seorang ahli komputer untuk menggunakannya.
4.
Sedapat mungkin
dibuat dengan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang tinggi untuk
menyesuaikan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan dan kebutuhan pemakai.
5.
Keunikannya
terletak pada dimungkinkannya intuisi dan penilaian pribadi pengambil keputusan
untuk turut dijadikan dasar pengambilan keputusan.
1.3
Jenis
DSS
Usaha
berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter.
Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan
pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi
enam jenis DSS, yaitu :
1.
Retrive information element
(mengambil elemen informasi)
2.
Analyze enteries fles (menganalisis
semua file)
3.
Prepare report form multiple
files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)
4.
Estimate decisions qonsquences
(meramalkan akibat dari keputusan)
5.
Propose decision (mengusulkan
keputusan)
6.
Make decisions (membuat
keputusan)
DSS
tersusun atas komponen sebagai berikut:
1.
Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format
elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah
data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
2.
Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam
bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan
daripermasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada
(constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
3.
Software System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan
keseluruhan sistem.
4.
Antar muka (user interface) : adalah tampilan program komputer.
1.4
Manfaat
DSS Bagi Perusahaan
1.
Meningkatkan efisiensi
pribadi.
2.
Mempercepat pemecahan masalh
(mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi).
3.
Memfasilitasi komunikasi
antarpribadi.
4.
Mempromosikan pembelajaran
atau pelatihan.
5.
Meningkatkan pengendalian
organisasi.
6.
Menghasilkan bukti baru untuk
mendukung keputusan.
7.
Menciptakan keunggulan kompetitif
melalui kompetisi.
8.
Mendorong eksplorasi dan
penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan.
9.
Membantu mengotomasikan proses
manajerial.
10.
Dapat meningkatkan efektivitas
pengambilan keputusan.
1.5
Tujuan
DSS
Dalam
DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
1.
Membantu manajer dalam
pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2.
Mendukung keputusan manajer,
dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut.
3.
Meningkatkan efektivitas
manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efesiensi.
Tujuan
ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur
masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
2.
Penerapan DSS di sebuah perusahaan
Pada dasarnya, konsep implementasi DSS di dunia kerja banyak
sekali digunakan oleh berbagai perusahaan berbasis data. Namun, yang paling
sering menerapkan DSS adalah Business Intelligence dalam hal pengumpulan data
dan presentasi data dalam bentuk Dashboard. Selain itu, bidang industri
perusahaan yang bisa dijadikan contoh ialah airline industri atau maskapai
penerbangan.
Teknologi aplikasi yang digunakan ialah sistem aplikasi berbasis
website dan bisa diakses pada suatu URL tertentu dari PC ataupun smartphone
milik pengguna dengan kapasitas minimum, baik kapan saja dan dimana saja
pengguna berada. Metodologi, proses, dan perangkat pelaporan Business
Intelligence atau BI ialah komponen kunci yang memberikan analisa data,
pelaporan, serta monitoring yang kaya pada pengguna sistem.
Pemilihan karyawan yang sesuai
dengan criteria yang ada pada suatu jabatan tertentu melalui sistem pendukung
keputusan (DSS) untuk proses profile matching dan analisis gap yang dibuat
berdasarkan data dan norma-norma sumber daya manusia yang terdapat di
perusahaan tersebut.
Proses profile matching dilakukan
untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam sistem kenaikan jabatan dan
perencanaa karir berdasarkan kapasitas intelektual, sikap kerja dan perilaku.
Hasil proses ini berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil
keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut.
Alat bantu dalam perencanaan
anggaran yang dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan manajemen terhadap
anggaran operasional, dan menghasilkan informasi keuangan untuk digunakan dalam
menetapkan alternatif pemodelan anggaran yang akan diterapkan.
DSS berbasis spreadsheet digunakan
untuk menentukan besaran komposisi anggaran operasional pendidikan dari tahun
ke tahun dalam bentuk program analisis anggaran.
Klasifikasi DSS
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan
aplikasi DSS. Tidak setiap DSS cocok dengan salah satu kategori, namun mungkin
merupakan gabungan dari dua atau lebih arsitektur. Holsapple dan Whinston
mengklasifikasikan DSS ke dalam enam kerangka kerja seperti DSS berorientasi teks,
DSS berorientasi database, DSS berorientasi spreadsheet, DSS berorientasi
pemecah masalah, DSS berorientasi aturan, dan DSS compound.
DSS compound atau gabungan ialah DSS
klasifikasi paling populer saat ini karena menjadi sistem hibrida yang mencakup
dua atau lebih dari lima struktur dasar. Dukungan yang diberikan oleh DSS dapat
dipisahkan menjadi tiga kategori yang berbeda dan saling terkait yaitu Dukungan
Pribadi, Dukungan Kelompok, dan Dukungan Organisasi. Komponen DSS dapat
diklasifikasikan sebagai:
– Masukan: Faktor, angka, dan karakteristik untuk dianalisis
– Pengetahuan dan keahlian pengguna: Masukan memerlukan analisis manual oleh pengguna
– Keluaran: Data yang berubah dari keputusan DSS dihasilkan
– Keputusan: Hasil yang dihasilkan oleh DSS berdasarkan kriteria pengguna
DSS yang melakukan fungsi
pengambilan keputusan kognitif terpilih dan didasarkan pada kecerdasan buatan
atau agen cerdas disebut sistem keputusan pendukung cerdas (IDSS). Bidang
teknik pengambilan keputusan yang baru lahir memperlakukan keputusan itu
sendiri sebagai objek yang direkayasa, dan menerapkan prinsip-prinsip teknik
seperti desain dan jaminan kualitas terhadap representasi eksplisit dari
unsur-unsur yang membentuk sebuah keputusan.
3.
Penerapan DSS di perusahaan “PT. ReAsuransi Internasional
Indonesia (ReINDO)”
Saat
ini bisnis Asuransi mengalami perkembangan yang begitu cepat seiring
dengan dinamika pertumbuhan ekonomi. Begitu juga dengan perkembangan
bisnis ReAsuransi di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) dari tahun
ke tahun telah mengalami pertumbuhan Premi yang begitu signifikan. Dengan
dinamika pekembangan bisnis yang semakin besar tentu sangat berpengaruh
pada proses bisnis melalui penanganan administrasi berbasis komputer.
Sistem
aplikasi berbasis komputer untuk menangani administrasi bisnis Asuransi Jiwa
yang digunakan di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) telah dikembangkan
dan dimplementasikan mulai tahun 1997. Sampai dengan saat ini (lebih dari 10
tahun implementasi) system tersebut telah mengalami banyak perubahan baik dalam
model proses bisnis, model database dan jumlah data. Perubahan-perubahan ini
telah mengakibatkan masalah pada implementasi system seperti link data,
integrasi modul system, penyediaan infrastruktur dan kecepatan proses
data.
Namun
setelah dilakukan migrasi dari database Informix ke Database Oracle, dan juga
dilakukan rewrite program dari Informix SQL/4GL ke Oracle Form/Report
Developer menjadikan tampilan aplikasi lebih menarik karena dengan tampilan web
base sehingga lebih flexible. Dengan menggunakan fitur web util pada oracle,
dapat dibuatkan program aplikasi EIS, sehingga membantu manajemen untuk
mengambil keputusan.
Pembuatan
program mengenai penyampaian informasi pada tingkat top level eksekutif di PT.
ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO), dibuat dengan program fitur
webutil yang terintegrasi dengan form pada oracle 10g. Executive Information
System EIS merupakan salah satu sistem penting dalam mendukung perkembangan
suatu perusahaan.
EIS
ini merupakan integrasi antara Management Information System dengan Decission
Support System yang membantu pihak eksekutif mendapatkan informasi dan mampu
untuk mengidentifikasikan dasar suatu masalah dalam perusahaan. Sebagai
implementasinya, aplikasi ini dibangun berbasiskan komputer dalam bentuk
interface berupa form yang menggunakan database Oracle 10g.
Hasil yang diperoleh dari sistem ini adalah
informasi yang diberikan kepada pihak ekesekutif merupakan informasi yang
berhubungan dengan informasi keuangan perusahaan. Analisa yang dibuat mencakup
perhitungan klaim, Net Balance, Premium, Inward, Outward, baik system
konvensional maupun sistem Syariah.
Dengan
EIS ini, manajemen mempunyai kemampuan untuk menganalisa produski
sehingga dapat memberikan keputusan terutama dalam memberikan kebijakan
terutama yang menyakut kondisi cashflow keuangan perusahaan.
BAB IIIPENUTUP
KESIMPULAN
DSS yang menjadi singkatan dari Decision
Support Systems atau dalam bahasa Indonesianya ialah sistem pendukung
keputusan, merupakan serangkaian kelas tertentu dari sistem informasi terkomputerisasi yang support kegiatan pengambilan keputusan
bisnis maupun organisasi.
DSS yang
di rancang dengan tepat ialah suatu sistem berbasis perangkat lunak interaktif
yang berguna untuk membantu para pengambil keputusan untuk memilah informasi
yang berguna dari beberapa dokumen, data mentah, pengetahuan pribadi, atau
model bisnis untuk mengidentifikasikan serta memecahkan berbagai masalah dan
mengambil keputusan dengan benar.
DSS sangat bermanfaat bagi PT. ReAsuransi
Internasional Indonesia (ReINDO) yaitu untuk menentukan besarnya premi yang
akan diterima.Tarif atau premi yang ditetapkan harus bisa menutupi claim
(risiko) serta biaya-biaya asuransi, dan sebagian dari jumlah penerimaan
perusahaan (keuntungan) juga Untuk memastikan bahwa klaim yang sah
dibayar tepat pada waktunya, setiap perjanjian reasuransi mencantumkan
ketentuan klaim.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar