HOME

Rabu, 14 Maret 2018

Sistem Informasi Management " PT. FRISIAN FLAG INDONESIA "


Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi Informasi Manajemen pada
PT. Frisian Flag Indonesia


Disusun oleh :


 -Cipto Tri Wibowo         201610325277
 -Eka Setianingsih 201610325298
 -Edo Prasetyo  201610325231
 -Putri Wahyu Ningsih 201610325112
 -Riski Amalia  201610325271
 -Teresia Siagian 201610325338



FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
BEKASI
   2018





KATA PENGANTAR


  Alhamdulillah,segala puji hanyalah bagi Allah SWT, Tuhan Pengatur semesta alam,yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hanya atas perkenaan,rahmat,dan Karunia-Nya makalah ini dapat di selesaikan. Makalah ini di susun atas tingginya rasa tanggung jawab penulis terhadap kewajiban.

  Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi penyajian maupun materinya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan keritik dari semua pihak yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

     Dari lubuk hati yang paling dalam untuk menyampaikan rasa terimakasih khususnya kepada yang terhormat Bapak Don Haidy Abel, ST.,MBA&E selaku pemberi materi,yang telah menjadi bagian dalam penyelesaian proses pembuatan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya..




Bekasi, Maret 2018





BAB 1
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang


  Saat ini dunia telah dimudahkan oleh kemajuan teknologi khususnya bidang teknologi komputer dan sistem informasi. Hal ini memberikan efek tersendiri bagi dunia bisnis. Dengan adanya teknologi tersebut membuat dunia semakin terasa kecil dan dapat diakses melalui internet. Hal ini memudahkan setiap bisnis untuk dapat mengembangkan sayapnya secara global, membuat produk nya mudah dikenal oleh seluruh masyarakat dunia. Hal ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia. Dimana kita dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi secara efektif dan efisien.

  Dalam persaingan lingkungan bisnis yang begitu kompetitif, perusahaan semakin menyadari manfaat potensial dari penggunaan yang dihasilkan oleh Teknologi Informasi (TI) yang semakin cepat. Banyak sekali manfaat yang didapat oleh perusahaan yang mengimplementasikan TI kedalam proses bisnisnya.

  Industri susu di Indonesia masih sangat terbuka lebar bagi setiap perusahaan yang bergerak dalam industri tersebut, hal ini dikarenakan pasar susu Indonesia masih sangat terbuka lebar, mngingat Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk trbesar keempat di dunia dan juga tingkat konsumsi susu di Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

  Beberapa pemain di Industri susu di Indonesia, antara lain PT Ultra Jaya Tbk. dengan merek susu Ultra, PT Frisian Flag Indonesia dengan merek susu Bendera, PT Sari Husada Tbk. dengan merek susu SGM, dan PT Japfa Comfeed Tbk. dengan dua merek, yaitu Yahuii dan Greenfields. PT Nestle Indonesia dengan merek Nestle, dan PT Indomilk dengan merek Indomilk. PT Frisian Flag Indonesia (FFI) memulai operasinya di Indonesia tahun 1971. FFI memproduksi dan memasarkan produk susu segala jenis, mulai dari susu bubuk, susu cair siap minum, hingga susu kental manis sebagai produk andalannya. PT. FFI merupakan bagian dari Grup Royal Friesland Foods (sebelumnya Friesland Coberco Dairy Foods) yang berkantor pusat di Belanda.Guna meningkatkan kompetensi serta menopang kebutuhan bisnisnya yang berkembang, khususnya di PT Frisian Flag Indonesia (PT.FFI), telah melakukan berbagai pembenahan di bidang TI.


B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dari penulisan ini yaitu :

a.Bagaimana penerapan SIM  pada perusahaan PT. Frisian Flag Indonesia
b.Bagaiman penggunaan Teknologi Informasi pada perusahaan PT. Frisian Flag Indonesia

C. Tujuan 

Tujuan dari penulisan ini yaitu : 

a.Untuk mengetahui penerapan SIM  pada perusahaan PT. Frisian Flag Indonesia
b.Untuk mengetahui penggunaan Teknologi Informasi pada perusahaan PT. Frisian Flag Indonesia

D. Manfaat 

Manfaat dari penulisan ini yaitu :

a.Memberikan pengetahuan tentang Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi Informasi Manajemen
b.Mengetahui pentingnya SIM dan TI yang diterapkan oleh PT. Frisian Flag Indonesia untuk menjaga loyalitas para pelanggan dalam memberikan pelayanan yang cepat







BAB 2
PEMBAHASAN



A.Sejarah dan Perkembangan Perusahaan


  PT Frisian Flag Indonesia (FFI) adalah produsen produk-produk nutrisi berbasis susu untuk anak-anak di Indonesia dengan merek Frisian Flag, yang juga dikenal sebagai Susu Bendera. Pengalaman lebih dari 35 tahun menjadikan PT Frisian Flag Indonesia pemimpin dan perusahaan terkemuka di industri susu Indonesia. Sebagai anggota salah satu grup produsen susu terbesar di dunia Friesland Coberco Dairy Foods, PT Frisian Flag Indonesia pada tahun 1971 mulai memproduksi susu kental manis dan selanjutnya diikuti produk lainnya. Sebelumnya, PT Frisian Flag Indonesia berperan sebagai pengimpor susu kental manis yang diproduksi di Belanda. Semua ini dimulai pada tahun 1922 dengan merk susu Friesche Vlag atau yang lebih dikenal sebagai Susu Bendera diimpor dari Cooperative Condensfabriek Friesland di Belanda, yang kemudian berubah nama menjadi Royal Friesland Foods. Dalam perkembangannya, perusahaan ini mulai memproduksi susu bubuk pada tahun 1979, dan di bidang susu cair pada tahun 1991. PT FVI kemudian berubah nama menjadi PT Frisian Flag Indonesia (FFI) pada tahun 2002. Pada tahun 2008, perusahaan ini melakukan merger dengan perusahaan Campina dan membentuk organisasi kooperatif dengan nama Royal Friesland Campina. 

  PT Frisian Flag Indonesia memproduksi dan memasarkan berbagai macam produk-produk susu, beberapa diantaranya susu bubuk, susu cair siap minum, dan susu kental manis. PT Frisian Flag Indonesia berkomitmen untuk dapat menyediakan produk-produk berkualitas kepada konsumen dan mitra bisnis PT Frisian Flag Indonesia.

 Saat ini produk susu bendera diproduksi menggunakan bahan baku susu segar yang diperoleh dari peternak lokal seperti GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) yang merupakan kerjasama dan kebijakan yang saling menguntungkan. Untuk menjalin kemitraan tersebut, PT Frisian Flag Indonesia memberikan penyuluhan dan bantuan kepada peternak lokal untuk menjamin ketersedian susu segar yang bermutu tinggi. PT Frisian Flag Indonesia melakukan pengolahan susu menggunakan teknologi canggih yang ramah lingkungan dan dengan pengawasan yang ketat untuk menjamin standar kebersihan dan kualitas yang tinggi.

  Kantor PT Frisian Flag Indonesia berpusat di Jakarta dengan 7 kantor pemasaran dan perwakilan di seluruh Indonesia. PT Frisian Flag Indonesia memiliki dua fasilitas produksi di dua lokasi berbeda yaitu kantor pusat di Pasar Rebo yang didirikan pada tahun 1969 dan kantor cabang Ciracas yang didirikan pada 4 tahun kemudian (sebelumnya PT Foremost Indonesia yang diakusisi oleh PT Frisian Flag Indonesia pada tahun 1976). Aktivitas produksi PT Frisian Flag Indonesia terbagi menjadi dua plant. Dua plant produksi tersebut yaitu plant Pasar Rebo dan plant Ciracas. Plant Pasar Rebo memproduksi susu bubuk dan susu kental manis kemasan sachet, sedangkan plant Ciracas memproduksi susu kental manis kemasan kaleng serta susu cair kemasan siap minum (sterilized milk). 

  PT Frisian Flag Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang mendapatkan sertifikat ISO 9001/9002 sebagai panduan untuk mengatur Quality Management System (QMS). Perusahaan ini juga memperoleh GMP (Good Manufacturing Practice) Award dari pemerintah sebagai salah satu perusahaan terbaik yang menerapkan Good Laboratory Practices (GLP) dalam pengendalian mutu produk. Selain itu, PT Frisian Flag Indonesia juga memperoleh sertifikat ISO 22000 sebagai panduan untuk Food Safety Management System (FSMS) sehingga produk yang dihasilkan memiliki mutu dan keamanan yang terjamin.

B. Pengertian Sistem Informasi Manajemen


  Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem informasi yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola semua transaksi yang mendukung fungsi manajemen, dan dapat berguna untuk pengambilan keputusan. Atau sistem informasi manajemen yaitu sistem informasi yang menghasilkan Output dengan masukan Input dan berbagai proses lainnya yang hasilnya dibutuhkan untuk tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen.

  Sistem informasi manajemen sering sekali disingkat dengan SIM, hasil dari SIM umumnya selalu menjadi pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan dalam sebuah organisasi. Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, berbagai macam pekerjaan yang ada hubungannya dengan analisis manajemen selalu dapat diselesaikan dengan cepat. Sistem Informasi Manajemen dapat berjalan secara baik jika didukung dengan teknologi yang canggih, sumber daya manusia yang berkualitas dan komitmen organisasi. Sistem Informasi Manajemen sangat berguna untuk mendukung fungsi manajemen, operasional dan pengambilan suatu keputusan.

  Kegiatan SIM juga dapat mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan dan sangat penting untuk kelangsungan perusahaan. Jadi perusahaan harus memiliki komitmen untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen, supaya berbagai proses pada perusahaan termasuk proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tentunya dapat memberikan keuntungan juga.

  Supaya informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen dapat berguna bagi manajemen, maka analisis sistem harus mengetahui berbagai macam kebutuhan informasi yang dibutuhkannya misalnya dengan mengetahui berbagai kegiatan pada masing-masing tingkatan manajemen dalam organisasi dan tipe keputusan yang bisa diambil untuk menyelesaikan permasalahan. Dapat dikatakan bahwa dibentuknya sistem informasi manajemen atau SIM pada suatu perusahaan yaitu supaya manajemen dapat memiliki berbagai informasi bermanfaat yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

C. Penerapan SIM dan TI pada PT Frisian Flag Indonesia

1 .Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning)


  Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem terpadu yang berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola sumber daya internal dan eksternal yang berwujud aset, sumber daya keuangan, bahan dan sumber daya manusia. Ini merupakan arsitektur perangkat lunak yang bertujuan untuk memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsi bisnis dalam batas-batas organisasi dan mengelola hubungan dengan para stakeholder luar.

  Selama ini PT. Frisian Flag Indonesia megimplementasikan Prism sebagai sistem back office yang dipakai untuk penjadwalan produksi ataupun purchasing order. Akan tetapi PT.FFI tidak mengimplementasikan modul Material Resources Planning (MRP), sehingga monitoring pengadaan barang harus dicek langsung oleh user ke sistem, setelah itu user dari bagian pengadaan memutuskan kapan pengadaan bahan mentahnya harus dilakukan.

  Sementara itu, untuk keperluan logistik hingga transportasi ditambahkan submodul tersendiri ke dalam Prism. Untuk memperoleh pelaporan, semua data harus dipindahkan ke aplikasi keuangan yang dipakai FFI. Untuk menggabungkan pelaporan dan sejumlah simulasi yang dianggap penting seperti manajemen akuntansi harus dikonversi ke format spreedsheet. Sementara sistem yang ada cenderung untuk melakukan pencatatan, ketimbang proses pengolahan yang lebih kompleks. Akibat belum terintegrasinya sistem secara otomatis tersebut, beragam persoalan pun muncul. Mulai dari pengadaan, produksi, hingga pengiriman dan penjualan produk. Sharing informasi tidak berjalan mulus dan perencanaan kolaborasi pun terhambat, padahal masalah kecepatan dan ketepatan data dalam informasi yang hendak disajikan merupakan sesuatu yang sangat penting. 

  Tanpa sistem yang terintegrasi dan otomatis, tidak mungkin dapat disajikan informasi yang sangat cepat, begitu pula penyusunan laporan dan simulasi prediksi untuk jangka waktu tertentu tidak mudah dillakukan untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan yang terkenal dengan merek susu bendera ini berinisiatif untuk mengaplikasikan electronic-Supply Chain Management (e-SCM) yang berjalan paralel dengan ERP. Tahap awal penerapan e-SCM di FFI dipararelkan dengan penerapan ERP, tujuannya untuk mendapatkan beberapa keuntungan pada saat yang bersamaan. Secara logika e-SCM membutuhkan dukungan ERP, baik dalam hal akurasi data maupun proses bisnis yang teruji.

  Selanjutnya pada tahun 2005 FFI mulai mengimplementasikan sebuah sistem ERP baru (yakni SAP) untuk menggantikn Prism. Tahap awal impelementasi dilakukan pada fungsi SDM dengan modul struktur organisasi, personalia, time management dan payroll. Kemudian secara regional diterapkan secara bersama-sama modul penjualan, distribusi, produksi, finansial, dan lainnya. Persiapan yang matang, komitmen manajemen, dan partisipasi aktif karyawan membuat implementasi sistem ini berjalan dengan lancar.

A.Tujuan penggunaan ERP bagi PT.FFI adalah :

1.Untuk mengantisipasi pertumbuhan perusahaan yang terus berkembang.
2.menyajikan data yang konsisten dan akurat sehingga meningkatkan visibilitas bisnis dan kemudahan dalam pengambiln keputusan.
3.mengintegrasikan informasi diantara kantor dalam jaringan PT.FFI.
4.mempermudah dalam fungsi produksi, akuntansi, serta penjualan perusahaan. Sedangkan manfaat yang diperoleh yaitu efisiensi, penghematan biaya dan hubungan mitra yang kuat.

2 .SAP (System Application Product)


  SAP adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung perusahaan ini dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software Enterprise Resource Planning (ERP), yaitu suatu perangkat IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. SAP ini terdiri dari beberapa modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat bekerja secara terintegrasi satu sama lain. Sistem SAP ini dikembangkan dengan tujuan untuk mengintegrasikan rangkaian proses bisnis yang dijalankan PT.Frisian Flag Indonesia. Sistem ini menjalankan satu database yang memungkinkan banyak departemen untuk berbagi informasi dan berkomunikasi satu sama lain
.
3 .Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM)


 Supply Chain Management (SCM) dapat diartikan terdapat kata rantai dan kata pasokan/suplai. Jadi Supply Chain Management adalah suatu lingkaran yang saling berhubungan dalam rangka untuk mendapatkan barang-barang yang diinginkan dari pemasok. Secara garis besar Supply Chain Management (SCM) adalah suatu proses untuk mengintegrasi, mengkoordinasi, dan mengontrol pergerakan bahan baku menjadi produk jadi dan mengirimkannya kepada konsumen secara efektif dan efisien untuk mendapatkan keuntungan.

   Menurut Simchi-Levi, David, Philip Kaminsky, dan Edith, Supply Chain Management diartikan sebagai rangkaian pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang, dan toko secara efektif agar persediaan barang dapat diproduksi dan didistribusi pada jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga biaya keseluruhan sistem dapat diminimalisir selagi berusaha memuaskan kebutuhan dan layanan.

A.Tujuam Strategi SCM


  Tujuan dari SCM adalah untuk memastikan sebuah produk berada pada tempat  dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan serta memberikan keuntungan besar bagi perusahaan. Melakukan efektifitas dan efisiensi mulai dari suppliers, manufacturers, warehouse, dan stores. Tujuan lainnya untuk meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi diantara rekanan Supply Chain Management (SCM) dan meningkatkan percepatan inventory.

Tujuan utama dari Supply Chain Management (SCM) adalah :
1.Penyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen
2.Mengurangi biaya
3.Meningkatkan segala hasil dari seluruh Supply Chain
4.Mengurangi waktu
5.Memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi

B. Pemeran Utama dalam SCM

Pemain utama dalam Supply Chain Management (SCM) :
a.Supplier
 Rantai pada Supply Chain dimulai dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama dapat berupa bentuk bahan baku, bahan mentah, suku cadang dan barang dagang.
b.Supplier - Manufacturer
 Rantai berikutnya yaitu manufacturer yang merupakan tempat mengkonversi ataupun menyelesaikan barang (finishing). Hubungan kedua mata rantai tersebut sudah mempunyai potensi melakukan penghematan seperti inventory carrying cost dengan mengembangkan konsep supplier partnering. 
c.Supplier – Manufacturer – Distribution
 Dalam tahap ini barang jadi yang dihasilkan disalurkan kepada pelanggan, dimana biasanya menggunakan jasa distributor/wholesaler yang merupakan pedagang besar dalam jumlah yang besar.
d.Supplier – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets
 Dari pedagang besar tadi barang disalurkan ke toko pengecer. Walaupun ada beberapa pabrik yang langsung menjual barang hasil produksinya kepada costumer.
e.Supplier – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets – Customer
 Customer merupakan rantai terakhir yang dilalui dalam supply chain sebagai end-user.

C. Konsep pada SCM


Konsep pada Supply Chain Management (SCM), terdiri dari 5 komponen yang saling mendukung yaitu :

a.Supply Chain Replenishment
 Proses yang berkaitan dengan bagaimana para pemasok saling bekerja sama untuk menyediakan produk-produk yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga memenuhi target permintaan dan service level yang di tetapkan.
b.Collaborative Planning
 Proses yang memfokuskan diri pada aktivitas perencanaan yang berkaitan dengan operasi, produksi, inventory, dan distribusi sehingga keseluruhan perusahaan yang bekerja sama mengetahui obyektifitasnya masing-masing untuk mencegah adanya konflik.
c.Collaborative Product Development
 Proses yang berkaitan dengan aktivitas penciptaan produk atau jasa yang membutuhkan kerja sama antara berbagai mitra bisnis dengan perusahaan.
d.E-Procurement
 Proses pengadaan konvensional dimana pada aktivitas ini teknologi internet dan prinsip-prinsip e-business benar-benar diterapkan.
e.E-Logistics
 Sama seperti e-Procurement, hanya saja proses ini berkaitan dengan aktivitas manajemen pergudangan dan trasnportasi.

D. Prinsip-Prinsip dari SCM


7 prinsip yang harus dirumuskan oleh manajer dalam memutuskan keputusan strategis :
a.Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya
b.Sesuaikan jaringan logistic untuk melayani pelanggan yang berbeda
c.Dengarkan sinyal pasar dan jadikan sinyal tersebut sebagai dasar dalam perencanaan kebutuhan (demand planning)
d.Diferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen dan percepat konversinya pada SCM
e.Kelola sumber-sumber suplai secara strategis untuk mengurangi ongkos kepemilikan dari material maupun jasa
f.Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan SCM yang mendukung keputusan berhirarki serta berikan gambar yang jelas dari aliran produk maupun jasa informasi
g.Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah SCM secara keseluruhan dengan maksud  untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen akhir

E. Aktivitas SCM


  Pendekatan SCM antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Korporasi lebih berfokus dalam kompetisi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen.

F. Keuntungan Menerapkan Supply Chain Management (SCM)

Keuntungan dalam menerapkan Supply Chain Management (SCM) :
a.Mengurangi inventori barang 
b.Menjamin kelancaran dalam arus barang
c.Menjamin mutu dalam bahan mentah maupun keamanan dalam pengiriman

G. Hambatan pada Supply Chain Management (SCM)


a.Increasing variety of Products
 Sekarang konsumen seakan dimanjakan oleh produsen, hal ini dapat dilihat semakin beragamnya jenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga dapat dilihat sebagai strategi perusahaan yang berfokus pada pelanggan (customer oriented)
b.Decreasing Products of Life Cycles
 Menurunnya daur hidup sebuah produk  membuat perusahaan semakin kerepotan dalam mengatur strategi pasokan barang, karena untuk mengatur pasokan barang tertentu maka perusahaan membutuhkan waktu yang tertentu juga. 
c.Increasingly Demand Customer
 Supply Chain Management (SCM) berusaha untuk mengatur (manage) peningkatan permintaan secara cepat, karena sekaran pelanggan semakin menuntut pemenuhan permintaan yang secara cepat walaupun permintaan tersebut sangat mendadak dan bukan produk yang standart (customize).
d.Fragmentation of Supply Chain Ownership
 Hal ini menggambarkan supply chain itu melibatkan banyak pihak yang mempunyai masing-masing kepentingan, sehingga hal ini membuat supply chain management semakin rumit dan kompleks.
e.Globalization 
 Globalisasi membuat supply chain semakin rumit dan kompleks karena pihak-pihak yang terlibat dalam supply chain tersebut mencakup pihak-pihak di berbagai negara yang mungkin mempunyai lokasi diberbagai pelosok dunia.


H. Peralatan Fungsional pada Supply Chain Management (SCM) 

Peralatan fungsional yang dimiliki oleh SCM yaitu :
a.Demand Management / Forecasting
 Perangkat peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan secara statistic. Perangkat ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih akurat.
b.Advanced Planning and Scheduling
 Suatu peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan, jangka menengah dan jangka panjang beserta keputusan-keputusan yang menyangkut pada sumber yang harus diambil dalam rangka melengkapi jaringan suplai
c.Transportation Management
 Suatu fungsi yang berkaitan dengan proses pendistribusian produk dalam supply chain.
d.Distribution and Deployment
 Suatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringan distribusi pada waktu yang diperlukan. Dalam hal ini, Vendor Managed Inventory dijadikan pertimbangan dalam rangka optimalisasi.
e.Production Planning
 Perencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dinamis dan teknik yang optimal
f.Available to Promise
 Tanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan kapasitas transportasi serta biaya dalam keseluruhan supply chain
g.Supply Chain Modeler
 Perangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah guna mengarahkan serta mengontrol supply chain. Melalui model ini, mekanisme kerja dari konsep supply chain dapat diamati.
h.Optimizer 
 Optimizer ibarat jantung dari sistem supply chain management. Didalamnya terkandung linear dan integer programming, non-linear programming, heuristics and genetic algorithm. Genetic algorithm adalah suatu computing technology yang mampu mencari serta menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang digunakan. 

I. Tantangan dan Solusi pada PT. Frisian Flag Indonesia

1.Tantangan yang dihadapi oleh PT. Frisian Flag Indonesia sebelum menerapkan SCM:

a.Kegiatan pengadaan barang, pengiriman, hingga transaksi belum bisa dilakukan secara terintegrasi
b.Belum terintegrasinya perusahaan secara virtual dengan para vendor, pelanggan dan mitra bisnis
c.Sistem back office/ERP yang ada (Prism) tidak dapat menopang kebutuhan dan proses bisnis.

2. Solusi yang dilakukan oleh PT. Frisian Flag Indonesia yaitu :
 Dengan mengganti sistem inti yang lama (Prism) dengan ERP dari SAP. Selanjutnya menerapkan Supply Chain Managemenet (SCM) yang berjalan paralel dengan ERP. Infrastruktur jaringan juga ditingkatkan, selain itu juga sedang menerapkan penggunaan teknologi RFID.
 PT. Frisian Flag Indonesia juga melakukan rebranding, yaitu salah satu upaya untuk meningkatkan brand image dan brand awareness. Dengen memperkenalkan logo dan tagline yang baru, masyarakat seolah terus diingatkan bahwa merk Frisian Flag merupakan produsen susu yang terpercaya dan mempunyai komitmen untuk mendukung masyrakat Indonesia meraih hari esok yang lebih baik dengan menyediakan berbagai produk bernutrisi tinggi.  
3. Hasil yang didapat oleh PT. Frisian Flag Indonesia
 Setelah melakukan pergantian sistem menjadi ERP dari SAP, maka PT. Frisian Flag Indonesia mendapatkan beberapa hasil yang menguntungkan yaitu efisiensi, penghematan biaya dan memiliki hubungan mitra yang lebih kuat. Dan juga transaksi sudah bisa dilakukan secara online dan real time. Perusahaan juga sudah dapat terhubung dengan 150 distributor melalui website.





BAB 3
PENUTUP


A.Kesimpulan


  Penerapan Supply Chain Management (SCM) yang didukung oleh teknologi informasi dan internet yang semakin berkembang dan maju akan dapat meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan keuntungan yang didapat. Dengan adanya Supply Chain Management (SCM), para pelaku bisnis dapat menciptakan produk yang berkualitas dengan efektif dan efisien. 
 Dengan penerapan Supply Chain Management (SCM), proses pengadaan barang, pengiriman barang bahkan sampai transaksi dapat dilakukan secara terkoordinasi dan real time. Dengan bantuan internet, semua orang dapat mengakses dimana dan kapan saja tidak terbatas oleh waktu.

B.Saran


Saran yang dapat diperoleh dalam pembahasan ini yaitu :

 •Penggunaan Supply Chain Management (SCM) sangat diperlukan pada perusahaan untuk  meminimalisir biaya untuk mencapai keuntungan yang besar
 •Agar PT. Frisian Flag Indonesia dapat terus mengembangkan Supply Chain Management (SCM) dengan teknologi yang memadai, agar tidak kalah saing oleh para pesaing






DAFTAR PUSTAKA




  1. •https://id.wikipedia.org/wiki/Frisian_Flag
  2. •http://www.pengertianku.net/2016/09/pengertian-sistem-informasi-manajemen-dan-manfaatnya.html
  3. •https://www.frisianflag.com/perusahaan-kami/tentang-kami
  4. •http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/61871/4/BAB%20II%20Profil%20Perusahaan.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANALISIS TOKO ONLINE “ JD.ID ”

ANALISIS TOKO ONLINE “ JD.ID ” Dosen Pengampu : Don Haidy Abel,ST,MBA&E, LMP-NLP ...