MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN : Don Haidy Abel, ST., MBA&E
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT. BANGUN PRIMA MANUNGGAL
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 :
NAMA NPM
Chandra Wijaya (201610325204)
Dwiky Rezkianto (201610325313)
Enggar Achmad Prasetyo (201610325316)
Ilham Fauji Bahrul Salam (201610325315)
Kristina Eka S.R (201610325035)
Nadia Agustina (201610325190)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN 2016/2017
BEKASI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Didalam sebuah perusahaan General Contractor, pembangunan proyek adalah suatu bagian dari proses bisnis yang terkadang memiki kendala dalam penyediaan data dan pengawasan prosesnya. Oleh karena itu PT. BANGUN PRIMA MANUNGGAL , Salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang kontraktor menerapkan sitem manajemen menggunakan metode RUP (Rational Unified Process) dengan melakukan fase Inception (permulaan),fase Elaboration (perluasan/perencanaan),fase Construction,dan fase Transition. Dengan adanya sebuah sistem informasi manajemen, maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas data dalam pembangunan proyek yang nantinya akan disimpan dan dijadikan sebagai laporan.
B.Maksud dan Tujuan Penulisan
Pada era globalisasi ini peranan komputer pada saat ini dapat mendukung kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya komputer suatu perusahaan dapat mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan . Perusahaan dapat mengembangkan dan membangun suatu aplikasi yang dapat yang dapat membantu dalam menjalankan proses operasional. Suatu aplikasi juga dapat membantu mengurangi kesalahan dalam melakukan pencatatan data dan dapat tersimpan dengan aman serta mempercepat dalam proses melakukan pencarian data dan membuat laporan , resiko untuk data hilang atau rusak berkurang dan diatasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Informasi Manajemen Menurut Jogiyanto, Sistem informasi manajemen (management information systems atau sering dikenal dengan singkatan MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
Proyek Menurut (Rudy Tantra), proyek adalah upaya temporer untuk menghasilkan produk, jasa atau hasil yang tertentu/unik. Kata temporer membedakan proyek dengan pekerjaan rutin. Proyek bersifat temporer, artinya waktu berlangsungnya dibatasi, ada awal dan ada akhir untuk pekerjaan yang dilakukan dan tim yang dibentuk. Meski begitu, produk atau jasa yang dihasilkan tidaklah bersifat temporer.unik berarti hasil dari proyek merupakan suatu entias baru yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan hasil yang sudah ada.
Sasaran Proyek Komite pengarah dibentuk agar proyek yang dilaksanakan tetap berjalan sesuai rencana dan tetap pada jalur yang benar untuk mencapai hasil sesuai kualitas yang ditentukan dengan memperhatikan batasan-batasan yang disebut sebagai Project Management Triangle
2. Biaya Batasan anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan proyek.
3. Ruang Lingkup Batasan atas aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan hasil akhir proyek sesuai dengan yang diharapkan.
Manajemen Proyek Menurut (Rudy Tantra,) Manajemen proyek adalah aplikasi dari pengetahuan, keahlian, alat dan teknik untuk melaksanakan aktivitas sesuai dengan kebutuhan proyek.
Metode RUP : Pendekatan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang , focus pada arsitektur, lebih diarahkan berdasarkan penggunaan. Berikut adalah 4 fase yang akan digunakan :
1.Inception (tahap analisis)
Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak(perancangan arsitektural dan use case)
2.Elaboration (Tahap Desain)
Tahap ini lebih di fokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga mendeteksi apakah arsitektur system yang diinginkan dapat dibuat atau tidak.
3. Construction
Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan pada tahap ini
4. Transition (Tahap Deployment)
Menyerahkan perangkat lunak , melakukan pengujian serta pemeliharaan perangkat lunak ini
Aspek – Aspek Manajemen Konstruksi , Sebagaimana diketahui bahwa dalam pelaksanaan manajemen konstruksi didasari dari proses proyek itu sendiri, yang mempunyai awal dan akhir serta tujuan menyelesaikan proyek tersebut dalam bentuk bangunan fisik secara efisien dan efektif . Untuk itu diperlukan pengetahuan yang salah satunya menyangkut aspek teknis yang berkaitan dengan proses. Perlu diketahui aspek yang umum dilakukan terdistribusi antara lain :
Perencanaan (Planning) Adalah Menetukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Ini berarti menyangkut pengambilan keputusan berhadapan dengan pilihan-pilihan
Mengorganisasi (Organizing) Berkaitan dengan usaha buntuk menetapkan jenis-jenis kegiatan yang dituntut untuk mencapai suatu tujuan tertentu, mengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut bedasarkan jenisnya supaya lebih mudah ditangani oleh bawahan
Penempatan Orang (Staffing) Menyangkut usaha untuk mengembangkan dan menempatkan orang-orang yang tepat di dalam berbagai jenis pekerjaan yang sudah didisain lebih awal dalam organisasi
Mengarahkan (Directing) biasa juga disebut supervisi. Ini menyangkut pembinaan motivasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan untuk mencapai tujuan utama.
Mengontrol (Controlling) Dijalankan untuk menjamin bahwa perencaan bisa diwujudkan secara pasti. Ada banyak alat-alat analisa untuk suatu proses kontrol yang efektiv. Proses kontrol pada dasarnya selalu memuat unsur: perencanaan yang diterapkan, analisa atas deviasi atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, dan menentukan langkah-langkah yang perlu untuk dikoreksi.
Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material dan manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu dikrenakan manajemen perecanaan berperan hanya 20% dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.
Manajemen Konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :
1. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
2. Mengantisipasi terjdinya perubahan kondisi lapngan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktupelaksanaan
3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicpai, hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan
4. Hasil evaluasi dpat dijadikan tindakan pengmbilan keptusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan
5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baikuntuk menganalisis performa dilapangan
Hal ini untuk mencapai tujuan proyek yaitu, menghasilkan bangunan fisik yang mempunyai variable BIAYA-MUTU-WAKTU yang optimal . Sebagaimana diketahui bahwa variable tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi. Kualitas MUTU berkaitan dengan BIAYA yang dikeluarkan , besar kecilnya biaya secara umum menunjukkan tinggi rendahnya MUTU untuk suatu pekerjaan yang sama dengan spesifikasinya . Demikian dengan WAKTU pelaksanaan ,tinggi rendahnya muru secara tidak langsung berkaitan dengan lama WAKTU pelaksanaan , mutu yang tinggi membutuhkan kehati-hatian dan pengawasan mutu yang lebih intensif , sehingga jelas akan mempengaruhiwaktu yang lebih lama daripada waktu normal. Dari waktu yang lebih lama ,maka secara otomatis akan menambah biaya pelaksanaan. Bentuk saling ketergantungan ini memberikan beberapa kebutuhan akan teknik untuk manajemen proses konstruksi
PT. BANGUN PRIMA MANUNGGAL merupakan salah satu perusahaan General Contractor and Supplier yang khususnya bergerak dibidang jasa konstruksi dan sub bidang konstruksi. Permasalahan yang terjadi di PT. BANGUN PRIMA MANUNGGAL yaitu seperti sulitnya proses pencapaian tujuan sebuah proyek. Pemakaian teknologi informasi sangat mendukung kinerja perusahaan. PT. BANGUN PRIMA MANUNGGAL merupakan perusahaan dibidang kontraktor dan supplier yang mengalami kesulitan dalam mengelola data biaya-biaya proyek. Sistem Informasi Manajemen Proyek ini dapat memberikan kemudahan dalam melakukan perhitungan, pemantauan, pengelolaan data-data transaksi proyek, serta menghasilkan laporan-laporan dimana dapat membantu pihak perusahaan dalam menganalisis serta mengambil tindakan terbaik bagi kemajuan perusahaan.
ANALISIS SISTEM PERMASALAHAN yang dihadapi PT. BANGUN PRIMA MANUNGGAL adalah sebagai berikut :
1. Performance (Kinerja) Keterlambatan dalam menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan untuk mengetahui berapa biaya keseluruhan sebuah proyek.Tidak adanya laporan perkiraan persentase pengerjaan proyek yang telah dicapai pada saat proyek dilaksanakan.
2. Masih terjadi kesalahan dalam pencatatan maupun perhitungan data- data yang menyebabkan ketidak- akuratan informasi yang dihasilkan. (Ekonomi, mengendalikan biaya atau meningkatkan keuntungan)
3. Pemakaian kertas secara berlebihan dalam mencetak data-data yang diolah maupun dalam melakukan perhitungan.
4. Pembelian alat-alat dan material secara berulang-ulang karena data-data persediaan tidak terkendali dengan baik.
5. Control (Pengendalian atau Keamanan) Tidak digunakannya password disetiap dokumen proyek yang penting, sehingga data-data yang tersimpan dikomputer dapat diakses, diubah, ditambah bahkan dihapus oleh orang-orang yang tidak berhak untuk melakukannya.
6. Efficiency (hemat waktu, orang dan proses) Pencatatan dan perhitungan upah pekerja yang seharusnya dapat dilakukan oleh satu orang, namun dikerjakan oleh dua orang.
7. Service (layanan) Tidak tersimpannya data-data pekerja secara menyeluruh yang memudahkan Manager untuk menghubungi pekerja tersebut apabila dibutuhkan dalam sebuah proyek.
Analisis Kebutuhan Non– Fungsional Kebutuhan Non Fungsional merupakan fitur-fitur pelengkap yang menunjang kerja sebuah sistem dan mempunyai pengaruh yang tidak langsung. Adapun beberapa kebutuhan non fungsional didalam sistem yang akan dibangun, yaitu :
1. Kinerja (Performance) Sistem yang dikembangkan dapat membantu kinerja/performance perusahaan dalam mengolah data, memprosesnya dan menampilkan informasi yang dibutuhkan. Dengan pemakaian sistem ini, Staff Adm & Keuangan tidak perlu melakukan pencatatan dan perhitungan berulang kali.
2. Information (Informasi) Sistem yang akan dikembangkan akan dapat memberikan informasi-informasi dalam bentuk laporan, grafik serta pesan ketika terjadi kesalhan dalam penginputan.
3. Economy (Ekonomi) Sistem yang akan dikembangkan akan dapat menampilkan perincian mengenai biaya-biaya dalam pelaksanaan suatu proyek terntentu, sehingga diharapkan dapat membantu pihak perusahaan untuk memantau dan meminimalkan biaya-biaya tersebut. Selain itu melalui pemakaian sistem ini, pihak perusahaan dapat menampilkan laporan secara langsung dalam waktu periode yang diinginkan dan tidak harus melakukan print out, sehingga biaya dalam penggunaan kertas dapat diminimalkan.
4. Control (Kontrol) Sistem yang dibangun akan memiliki pembatasan hak akses pengguna, fitur log, firewall dan antivirus. Hali ini merupakan mekanisme pengaman aplikasi, data maupun transaksi yang akan diimplementasikan pada system.
Kelemahan Sistem Manajemen Informasi ,Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Selain itu dengan adanya SIM tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap SIM tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri. Perubahan dan perkembangan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date). Kurangnya tenaga ahli di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan sistem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan. Dengan adanya sistem informasi, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Namun karena beberapa faktor tertentu, terkadang malah perusahaan mengalami kegagalan. Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun sistim informasi karena :
1. Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbanhkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh , artinya SIM akan menghemat biaya meningkatkan pendapatann serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat . Perusahaan harus menyadari apabila mereka cukup realitis dalam keinginan ,cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai dengan keinginan serta wajar dalam menentukan batas baiaya dari titik manfaat yang akan diperoleh.
Analisis Kebutuhan Berikut ini adalah gambaran kebutuhan tersebut dalam sebuah diagram use case pada PT. BANGUN PRIMA MANUNGGAL
APLICATION SYSTEM Pada hal ini , pengguna diharapkan:
1. Pada form login terlebih dahulu sebelum dapat masuk ke sistem.
2. Setelah login, pengguna akan ditampilkan form menu utama.
3. Form Menu Utama Setelah masuk ke menu utama, Staff Adm & Keuangan dapat menambah, mengubah, atau menghapus data-data barang.
4. Form Master Barang Selain data barang, Staff Adm & Keuangan juga dapat menambah, mengubah, atau menghapus data-data pekerja.
5. Form Master Pekerja Manager dapat menambah, mengubah, atau menghapus data-data proyek.
6. Form Proyek Manager dan Staff Adm & Keuangan dapat mendata pemakaian material pada suatu proyek.
7. Form Pemakaian Material Manager dan Staff Adm & Keuangan dapat mendata pembelian material pada suatu proyek.
8. Form Pembelian Material Manager dan Staff Adm & Keuangan dapat mendata penggajian pekerja pada suatu proyek.
9. Form Penggajian Manager dan Staff Adm & Keuangan dapat melihat dan mencetak laporan penggajian pekerja proyek.
10. Form Laporan Penggajian Manager dan Staff Adm & Keuangan dapat melihat dan mencetak laporan pemakaian materil per proyek.
11. Form Laporan Pemakaian Material . Manager dan Staff Adm & Keuangan dapat melihat dan mencetak laporan pembelian per supplier.
12. Form Laporan Pembelian Material Manager dan Staff Adm & Keuangan dapat melihat dan mencetak laporan persediaan material.
13. Form Laporan Persediaan Material Manager dapat melihat dan mencetak laporan data pekerja proyek.
1.Pemlik Proyek
Pemilik proyek adalah pihak yang menginginkan suatu fasilitas proyek, sekaligus yang menangung pembiayaan proyek yang akan didirikan.
Pemimpin Proyek adalah orang yang diangkat untuk memimpin pelaksanaan kegiatan proyek, mempunyai hak, wewenang, fungsi serta bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang dipimpinnya dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Tugas Pimpinan Proyek (pimpro) :
a. Mengambil keputusan terakhir yang berhubungan dengan pembangunan proyek.
b. Menandatangani Surat Perintah Keja (SPK) dan surat perjanjian (kontrak) antara pimpro dengan kontraktor.
c. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada kontraktor.
d. Menyetujui atau menolak pekerjaan tambah kurang.
e. Menyetujui atau menolak penyerahan pekerjaan.
f. Memberikan semua instruksi kepada konsultan pengawas.
2. Bendahara.
Bendahara adalah orang yang bertanggung jawab kepada Pemimpin Proyek atas pengaturan penbiayaan sesuai dengan peraturan yang berlaku pada pelaksanaan keuangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan.
Tugas dan kewajiban Bendahara yaitu :
a. Mematuhi peraturan-peraturan serta ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi pelaksanaan keuangan Daerah dan Negara.
b. Membuat buku kas umum beserta buku penunjangnya.
c. Mengadakan data yang bersifat kearsipan yang menyangkut dengan pembukuan.
dBertangung jawab atas uang kas proyek yang diamanatkan oleh Pemimpin Proyek.
e. Menyelenggarakan pengurusan keuangan baik bersifat penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran serta bertanggung jawab sepenuhnya atas pengolahan keuangan proyek.
f.Membuat Surat Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pembangunan (SPJP).
3. Kepala Urusan Tata Usaha.
Tugas kepala urusan tata usaha yaitu:
a.Menginventaris semua barang-barang milik proyek.
b. Membuat pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan proyek.
c. Memelihara peralatan administrasi dan bangunan kantor.
d. Mempersiapkan semua kebutuhan perlengkapan administrasi dan alat-alat kantor untuk menunjang kelancaran proyek tersebut.
4. Kepala Urusan Teknik
Tugas kepala urusan teknik yaitu :
a Membantu pelaksana kegiatan dalam mengendalikan proyek sejak awal kegiatan sampai pelaksanaan kegiatan.
b. Membantu mengevaluasi pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan sehingga sesuai dengan yang direncanakan.
c. Memberikan saran-saran teknis kepada pelaksanaan kegiatan.
d. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan proyek atas persetujuan pelaksana kegiatan.
e. Mengumpulkan, meneliti dan mengelola data yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
5. Pengawas Lapangan.
Pengawas lapangan adalah orang yang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati agar dapat memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek mengenai kualitas material dan peralatan yang digunakan sesuai dengan rencana atau belum.
Tugas dan tanggung jawab pengawas lapangan yaitu :
a. Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja.
b. Menampung segala persoalan di lapangan dan menyampaikannya kepada pemimpin proyek.
c Membantu survey dan mengumpulkan data di lapangan.
d. Menjaga hubungan baik dengan instasi serta masyarakat setempat yang berhubungan dengan pekerjaan.
e. Meneliti laporan bulanan yang diserahkan oleh kontaktor.
6. Pelaksana Kegiatan.
Tugas pelaksana kegiatan yaitu :
a. Mengendalikan proyek sejak awal kegiatan sampai selesai pelaksanaan.
b. Memberikan semua instruksi kepada konsultan pengawas.
c. Menyetujui atau menolak pekerjaan tambah kurang
d. Menyetujui atau menolak penyerahan pekerjaan
7. Pemegang Kas.
Tugas pemegang kas yaitu :
a Meyelenggarakan data-data kearsipan yang berhubungan dengan bukti-bukti pembukuan keuangan selama pelaksanaan proyek.
b. Bertanggung jawab atas pengelolaan admisinistrasi keuangan proyek.
c.Melaksanakan pembayaran atas persetujuan pelaksana kegiatan serta menyiapkan surat permintaan pembayaran (SPP).
d. Menyelenggarakan buku kas umum dengan buku-buku pembantunya.
8. Pelaksana Administrasi Keuangan.
Tugas pelaksana adminstrasi keuangan yaitu :
a. Mempersiapkan daftar biaya berkaitan dengan rancangan dalam bentuk batas biaya dan target biaya untuk setiap bagian pekerjaan.
b. Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis dalam rangka memperlancar pengelolaan proyek.
c.Membuat pembukuan arsip-arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
d.Melaksanakan pengendalian biaya selama pelaksanaan proyek
9. Site Engineer Manager.
Tugas Site Engineer Manager yaitu :
a Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada dilapangan.
b.Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul perubahan desain dari lapangan berdasarkan persetujuan pihak pemberi perintah kerja, sedemikian rupa sehingga tidak menghambat kemajuan palaksanaan di lapangan.
c. Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan dokumen kontrak.
10. Site Adm. Manager.
Tugas Site Adm. Manager yaitu :
a Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi di lapangan.
b. Membuat laporan keuangan mengenai seluruh pengeluaran proyek.
c. Membuat secara rinci pembukuan keuangan proyek.
d Memeriksa pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan proyek.
11. Site Operation Manager.
Tugas site Operation Manager yaitu :
a.Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b.Melaksanakan kegiatan sesuai dokumen kontrak.
c. Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi.
d.Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk keperluan pengendalian dari pelaksanaan pekerjaan.
12. Pelaksana.
Tugas pelaksana yaitu :
a. Melaksanakan pekerjaan harian sesuai dokumen kontrak.
b. Megkoordinir pekerja agar bekerja efektif dan efisien.
c. Melaksanakan pekerjaan harian lapangan
13. Surveyor/Drawing.
Tugas Surveyor/Drawing yaitu :
a.Membuat gambar-gambar kerja yang diperlukan dalam proyek.
b.Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan.
c. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek.
Unit Organisasi Konsultan Pelaksana
1. Site Engineer.
Tugas Site Engineer yaitu :
a. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek.
b.Mengadakan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan, memberikan petunjuk-petunjuk atas wewenang yang diberikan pelaksana kegiatan.
c.Mengatur atau menggerakkan kegiatan teknis agar dicapai efisiensi pada setiap kegiatan (pekerjaan yang harus ditangani).
d.Mengecek dan menandatangani dokumen tentang pengendalian mutu dan volume pekerjaan.
2. Highway Engineer.
Tugas Highway Engineer yaitu :
a.Menganalisa data survey lapangan, data lain yang tersedia seperti tipe dan volume lalu lintas dan meyiapkan detai desain, perkiraan jumlah dan biaya, serta pekerjaan dan usulan perubahan.
b.Menyiapkan rencana kerja detail pekerjaan untuk menyelidiki termasuk pengeboran atau sondir jika diperlukan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim supervisi dalam melaksanakan rencana kerja di lapangan.
c.Melaksanakan review design dan usulan perubahan design serta biaya, meyiapkan gambar teknis untuk membuat laporan pada pelaksanaan kegiatan pengawasan
3. Chief Inspector.
Tugas Chief Inspector yaitu :
a. Bertanggung jawab kepada Site Engineer.
b.Membantu Site Engineer dalam menyiapkan data untuk “final payment”.
c. Memberikan laporan kemajuan pekerjaan kepada Site Engineer.
d.Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
e.Membuat catatan harian tentang pekerjaan yang dilakukan kontraktor.
4. Quality Engineer.
Tugas Quality Engineer yaitu :
a. Bertanggung jawab kepada Site Engineer.
b.Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan pengendalian mutu paling lambat 14 bulan berikutnya. Himpunan data harus mencakup semua tes laboratorium dan lapangan secara jelas dan terperinci.
c.Melakukan semua analisa semua tes, termasuk usulan komposisi campuran (job mix formula) dan justifikasi teknik atas persetujuan dan penolakan usul tersebut.
d.Memerintahkan kontraktor untuk membongkar dan memperbaiki kembali pekerjaan yang kualitasnya tidak sesuai dengan ketentuan.
e.Menolak material dan peralatan kontraktor yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
f.Memeriksakan hasil pekerjaan dari kontarktor apakah sesuai mutu dan kualitas yang ditentukan.
5. Quantity Engineer.
Tugas Quantity Engineer yaitu :
a. Bertanggung jawab kepada Site Engineer.
b.Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan kontraktor apakah sesuai dengan kuantitas yang telah ditentukan.
c.Menolak pekerjaan kontraktor yang kuantitasnya tidak sesuai dengan ketentuan.
d.Memberikan laporan tertulis pada pelaksanaan kegiatan atas hal-hal yang menyangkut masalah pengendalian kuantitas.
6. Inspector
Tugas Inspector yaitu :
a. Mengikuti petunjuk Chief Inspector dalam melaksanakan tugasnya.
b. Mengirim laporan kepada Site Engineer atau Chief Inspector.
c.Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi pekerjaan yang sedang dikerjakan dan memberi laporan kapada Chief Inspector atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Semua hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis.
d.Menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga kerja dan bahan yang digunakan oleh kontaktor untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Manajemen Proyek Pada PT. BANGUN PRIMA MANUNGGAL, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi Manager dalam membuat laporan perkembangan Proyek (monitoring) yang akan digunakan oleh Supervisor Operasional dilapangan untuk mengetahui dengan pasti telah berapa persenkah pengerjaan proyek dilapangan. Dengan adanya sistem ini dapat mempermudah Staff Adm & Keuangan dalam mengelola pencatatan dan perhitungan data- data yang diperlukan dan dikeluarkan dalam sebuah proyek.Dengan adanya sistem ini dapat membantu Manajer dalam pengambilan keputusan berdasarkan laporan-laporan yang dihasilkan secara tepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Amirullah, Haris Budiyono.2004, Pengantar Manajemen, Graha Ilmu, Jakarta.
2. Fatta, Hanif Al. 2008, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.
3. HM, Jogiyanto. 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. 4. Rosa A.S, M. Shalahuddin. 2011, Modul Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar