PENERAPAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN
“MCDONALS”
Kelompok
:
Aisyah 201610325188
Jihan
Aufila 201610325328
Samsul
Hadi 201610325227
Sumita
Ramadhanti 201610325242
Kiwanson 201610325160
Kreshno Wildan N 201610325110
Kelas : 4 B2
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
UNIVERSITAS
BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
Kata
Pengantar
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi Manajemen” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materil maupun
pikirannya.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bantuan maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sagat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bekasi,
Maret 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat dan
persaingan yang semakin ketat antar perusahaan, membutuhkan adanya fasilitas
yang mendukung keberlangsungan usaha tersebut. Salah satu fasilitas untuk
membantu kinerja perusahaan dalam mencapai targetnya adalah dengan adanya
sebuah system informasi. System informasi manajemen membantu perusahaan
mengembangkan strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung pengambilan
keputusan yang efektif sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai
kesuksesan.
Banyak perusahaan yang menerapkan Sistem
Informasi Manajemen. Perusahaan makanan cepat saji terkemuka yang menerapkan
sistem informasi manajemen salah satunya adalah McDonalds. Model system
informasi McDonalds memperlihatkan keterkaitan hubungan antara komponen dan aktivitas
system informasi, dimana system ini memiliki kemampuan beradaptasi untuk
memenuhi permintaan dari lingkungan yang selalu berubah (dinamis). Perkembangan
dan perubahan cepat didalam dunia teknologi menjadi suatu pemicu bagi
perusahaan tersebut untuk terus melakukan pembaharuan dalam system informasi
manajemen. Sehingga tetap menjadi suatu strategi jitu dalam persaingan bisnis.
Sistem
informasi Manajemen (SIM) adalah
serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan
secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi
informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai
dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Kegiatan utama dari Semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan
(input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan
unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi
sebagai keluarannya (output).
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan
teknis sesuai yang direncanakan baginya.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas
organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Sistem informasi yang
baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja
tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen,
karena dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat
diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat
dan tepat terhadap dinamika pasar yang ada.
Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan
mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga
produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Pengembangan SIM canggih
berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan
berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan
status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Sejarah
Perusahaan
Restoran McDonald’s pertama didirikan pada
tahu 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mac McDonald. Namun kemudian dibeli oleh
Ray Kroc dan diperluas ke selluruh dunia. Sampai pada tahun 2004,
McDonald’smemiliki 30.000 rumah makan diseluruh dunia dengan jumlah pengunjung
rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700. Lambang
pada McDonald’s adalah dua busur berwarna kuning yang biasanya dipajang diluar
rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh masyarakat luas.
Di Indonesia sendiri restoran
McDonald’s hadir pada tahun 1991 dan merupakan negara ke-70 dari McDonald’s
seluruh dunia. H. Bambang N. Rachmadi adalah warna negara Indonesia pertama
yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari McDonald’s Corporation
dengan mengalahkan 1.300 pesaing. Beliau merupakan presiden direktur McDonald’s
Indonesia sampai saat ini. Restoran McDonald’s pertama di Indonesia terletak di
Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991. Berbeda dari kebudayaan
restoran McDonal’s di luar negeri. McDonal’s juga menjual ayam goreng dan nasi
di restoran yang ada di Indonesia
Bisnis perusahaan ini dimulai di tahun 1940
dengan dibukanya sebuah restoran oleh Dick dan Mac McDonald di San Bernardio,
California. Mereka memperkenalkan “Speedee modern”. Maskot awal McDonald’s yang
bernama Speedee adalah seorang pria dengan kepala berbentuk hamburger yang
menggunakan topi koki. Speedee kemudian digantikan oleh Ronald McDonald di
tahun 1963.
BAB III
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah sistem
perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akutansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau strategi bisnis.
Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila
semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang
berkualitas, dan yang paling penting komitmen perusahaan. SIM berguna untuk
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk
menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi
Manajemen bertujuan menghasilkan informasi yang berguna untuk perusahaan.
Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk
kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan
Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi
dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan. Agar informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen
atau SIM adalah agar organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam
pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin
maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem
yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem
informasi masih sederhana yakni, memproses transaksi, menyimpan data,
accounting dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing)
lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang
dibuat oleh information reporting systems tidak dapat memenuhi kebutuhan
pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep decision
support systems (DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif
kepada manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.
Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang
cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringan
telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing. Kemudian
konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem informasi
ini memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi
kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan. Pengembangan dan aplikasi
dari teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memberi gebrakan
baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atau expert systems (ES) dan
sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem informasi. Sebuah
peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an dan
diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah
konsep peran strategis (strategic role) dari sistem informasi yang disebut
strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi
diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran
strategis dari perusahaan. Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem
informasi di dalam bisnis, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.
2.
Penerapan
SIM Dalam Perusahaan McDonalds
Dewasa ini begitu banyak muncul perusahan –
perusahaan yang menawarkan produk dan jasa bagi konsumen, akan tetapi dengan
begitu banyak nya perusahaan ini membuat kompetisi di industri ini juga semakin
ketat. Sebuah perusahaan membutuhkan hal-hal tambahan lain berguna untuk
menunjang kinerja produktivitas perusahaannya. Sistem informasi dianggap suatu
hal yang menempati posisi terpenting sebagai faktor penunjang atau pendukung
produktivitas dan efisiensi perusahaan guna meningkatkan competitive advantages
berdasarkan competitive priorities seperti quality, cost, delivery, dan
flexibility.
Dengan adanya sistem informasi manajemen ini,
sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara akurat
dan cepat sehingga produktivitas kinerja di perusahaan lebih meningkat. Sistem
informasi merupakan ilmu yang sangat luas jangkauan nya sehingga mampu meningkatkan kinerja di bagian operasi, sdm,
pemasaran dan keuangan. Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan sistem
informasi manajemen adalah perusahaan makanan cepat saji yang sudah memiliki
gerai dimana mana yaitu McDonalds.
McDonalds merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang waralaba makanan internasional. Perusahaan ini menjadi perusahaan
makanan cepat saji terbesar di dunia. McDonalds hadir di Indonesia untuk
pertama kalinya pada tahun 1991 di Sarinah, Jakarta. Saat ini, McDonalds sudah
dapat ditemui mudah di kota-kota besar di seluruh Indonesia. McDonalds
menawarkan fasilitas yang lengkap baik dari pelayanan maupun produk yang
dijual. Fasilitas pelayanan yang paling utama yaitu system order atau pesan
makanan melalui hotline khsusus dan akan diantar ke rumah. Untuk memenuhi
kebutuhan pasar yang semakin khas terutama gaya hidup yang cenderung tidak
sempat antri membeli makan dan simple dalam segala hal serta dalam rangka meningkatkan
penjualan, McDonalds menerapkan system informasi yang dapat menunjang daya
saing, diantaranya berinvestasi pada sistem Point of Sale dan operasi toko
secara otomatis serta membuka toko secara on line (www.mcdonalds.co.id) di
jaringan internet.
McDonalds sangat terkenal dengan pelayanan
yang begitu flexible dengan konsumennya. Flexibility yang dapat dilihat berupa
bentuk sistem pesan makan yang kita kenal dengan Drive – Thru. Sistem layanan
ini memudahkan bagi mereka yang menghabiskan waktu dijalan dan tidak perlu
menggunakan waktu yang lama. Drive – Thru mengkomunikasikan pesanan yang
disampaikan oleh pembeli melalui mesin pemesanan dengan bagian produksi atau
kitchen tanpa perlu waktu yang lama. Selain sistem Drive thru, sistem delivery
yang diterapkan oleh McDonalds juga menggunakan sistem informasi manajemen pada
level transaction processing system yaitu dimana mampu memproses data – data
transaksi dalam jumlah besar (data base) untuk transaksi operasional
perusahaan, hal ini dilihat dari proses penyimpanan data setiap kali ada
pelanggan baru yang ingin menggunakan jasa antar McDonalds. Proses memasukkan
dan menyimpan data pribadi, no telfon ke database pelanggan menggunakan sistem
informasi manajemen yang baik. Selain itu pesanan yang disampaikan pelanggan
melalui telfon juga langsung dapat ditransfer ke outlet cabang lain yang paling
dekat dengan tempat pelanggan, hingga pesanan sampai ke kitchen untuk
diproduksi lebih lanjut.
Hal – hal ini lah yang membuat kinerja
McDonalds bisa lebih efisien dan efektif. Tercapainya keefisienan didalam
perusahaan pasti mampu menunjang competitive advantage dibandingkan perusahaan
lain sehingga kemampuan untuk bersaing juga meningkat dan pada akhirnya profit
yang didapat juga serta merta meningkat. Perusahaan yang bergerak didalam
bidang bisnis apapun apabila ingin bertahan dan berhasil dalam jangka panjang
maka perusahaan tersebut harus berhasil mengembangkan strategi yang telah
direncanakan yang didukung dengan sistem informasi dan teknologi informasi
dalam menghadapi lima tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan
dalam pasar (industri). Salah satu perusahaan yang berusaha mengembangkan
sistem informasi dalam rangka menghadapi persaingan ini yaitu perusahaan yang
bergerak di bidang penyediaan makanan cepat saji.
System informasi dapat digunakan sebagai
senjata untuk menjangkau konsumen dimana saja berada, sesuai dengan slogannya
yaitu “I’m lovin it”, yang pada nantinya tentu saja dapat meningkatkan
penerimaan perusahaan. Kualitas layanan merupakan salah satu aspek yang sangat
berpengaruh dalam keberhasilan McDonalds dalam penjualan produknya. Penerapan
system informasi manajemen dalam pelayanan McDonalds meningkatkan penjualan
perusahaan tersebut.
Bidang sistem informasi melintasi banyak
teknologi kompleks, konsep keperilakuan yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam
bidang-bidang bisnis serta non-bisnis yang tidak terhitung jumlahnya. kerangka
kerja konseptual, berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan tentang
hal-hal yang perlu diketahui mengenai sistem informasi manajemen untuk
mendapatkan keuntungan. System informasi seyogyanya mendukung strategi bisnis
organisasi, proses bisnis, struktur dan budaya organisasi dalam meningkatkan
nilai bisnis dari organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Dalam pengembangan sistem informasi pelayanan bagi pelanggan McDonalds tentu
diawali dengan pendekatan system yang diawali dengan pengkajian terhadap semua
perilaku yang terkait dengan system yang dipelajari, misalnya perilaku konsumen
McDonalds itu sendiri. Tipe system informasi yang digunakan oleh McDonalds
dijelaskan berikut ini:
1.Operating Support System
System informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. System pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system yang digunakan oleh McDonalds dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu:
a.Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System merupakan bagian yang penting dari sistem pendukung operasi yang bertugas mengolah dan merekam data laporan dari transaksi bisnis, dengan dua prinsip dasar, yakni in batch processing dan in real-time (or online) processing. McDonalds dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan computer yang terintegrasi dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan.
Transaction Processing System yang digunakan oleh McDonalds adalah Point of Sale (POS) System, Point of Sale adalah bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. TPS yaitu suatu sistem yang menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan dan mengirim data entry penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi dengan komputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan cepat atau periodik. Pada prinsipnya sistem operasional McDonalds merupakan aliran kerja yang diterjemahkan secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan pelanggan akan diproses langsung oleh kitchen dengan hardcopy document transaksi sebagai perintah kerja. Semua data transaksi akan tersimpan didalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh headquater melalui jaringan WAN.
b.Enterprise Collaboration System (ECS)
Perusahaan waralaba McDonalds telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan intranet, ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk menggunakan videoconference dan lain-lain.
System ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan antar outlet McDonalds akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
McDonalds menerapkan online order terhadap kosumennya. Layanan online order ini terbagi atas tiga menu, menu pertama adalah log in account untuk para konsumen baik itu konsumen yang reguler ataupun konsumen baru dengan memasukkan kode pin untuk mengetahui jaringan McDonalds terdekat. Menu yang kedua adalah demonstrasi pembelian, layanan ini disediakan bagi para pelanggan untuk mencoa melakukan pemesanan online sebelum melanjutkan kedalam transaksi sebenarnya. Dan yang ketiga adalah help features yakni cara perusahaan untuk berkomunkasi dengan pelanggan melalui email dan telepon bebas pulsa. Dengan adanya hal ini maka secara tidak langsung McDonalds telah melakukan pendekatan terhadap konsumennya, karena bukan tidak mungkin dengan customer relation management yang dilakukan McDonalds akan menciptakan loyalitas tersendiri bagi para konsumennya.
c.Process Control System
Pada sistem ini McDonalds yang telah mengembangkan in house system. Sistem ni menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource management. Process control ini, outlet - outlet McDonalds dapat beroperasi dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis dengan kantor pusat (Head Quarter), sehingga para manager dapat memonitor performa, melakukan kontrol serta koordinasi dengan tiap outletnya.
2.Management Support System
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Berikut adalah sistem sistem pendukung manajemen:
a.Management Information System (MIS)
Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
MIS yang digunakan pada McDonalds adalah McDonalds Field Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam business forecasting, inventory management dan human resources management. Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.
b.Decision Support Sistem (DSS)
DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi McDonalds sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan.
3.Peran SIM Dalam Perusahaan McDonalds
Penggunaan sistem informasi yang digunakan sama - sama berbasis komputer (Computer-Based Information System) yang digunakan untuk mendukung keseluruhan kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing bidang yakni:
1.Melayani transaksi penjualan
2.Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
3.Melacak persediaan
4.Pembelian bahan baku
5.Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya
4.Peran SIM Sebagai Penentu Keputusan Manajerial.
Secara struktural, proses penentu keputusan manajerial terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1)Identify problems and opportunities
Dalam hal ini McDonalds menangkap kesempatan untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena perubahan perilaku konsumen dari offline ke online.
2)Help generate and evaluate decision alternative
Aktivitas operasional diterjemahkan ke dalam sistem otomatis, seperti yang dapat dilihat didalam website, pelanggan dapat memilih menu yang disukai. Dengan mengetahui menu yang digemari konsumen saat itu, maka hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang efektif dalam menganalisa keunggulan superior dari suatu produk.
3)Select course of action and monitor its implementation
Setelah mengetahui dan menganalisa hal-hal startegis yang mampu menciptakan keunggulan bersaing, maka tahap yang ketiga yaitu menerapkannya pada perusahaan. Proses pembuatan keputusan dengan adanya system yang dapat digunakan dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan dan juga manajemen sumber daya manusia, maka hal-hal tersebut dapat membantu manajer dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik serta memiliki strategic competitive advantage. Misalnya suatu pengambilan keputusan dalam hal pembelian bahan baku, apakah harus ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimana hal ini nantinya akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan biaya tidak terjadi.
System informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. System pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system yang digunakan oleh McDonalds dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu:
a.Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System merupakan bagian yang penting dari sistem pendukung operasi yang bertugas mengolah dan merekam data laporan dari transaksi bisnis, dengan dua prinsip dasar, yakni in batch processing dan in real-time (or online) processing. McDonalds dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan computer yang terintegrasi dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan.
Transaction Processing System yang digunakan oleh McDonalds adalah Point of Sale (POS) System, Point of Sale adalah bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. TPS yaitu suatu sistem yang menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan dan mengirim data entry penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi dengan komputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan cepat atau periodik. Pada prinsipnya sistem operasional McDonalds merupakan aliran kerja yang diterjemahkan secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan pelanggan akan diproses langsung oleh kitchen dengan hardcopy document transaksi sebagai perintah kerja. Semua data transaksi akan tersimpan didalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh headquater melalui jaringan WAN.
b.Enterprise Collaboration System (ECS)
Perusahaan waralaba McDonalds telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan intranet, ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk menggunakan videoconference dan lain-lain.
System ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan antar outlet McDonalds akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
McDonalds menerapkan online order terhadap kosumennya. Layanan online order ini terbagi atas tiga menu, menu pertama adalah log in account untuk para konsumen baik itu konsumen yang reguler ataupun konsumen baru dengan memasukkan kode pin untuk mengetahui jaringan McDonalds terdekat. Menu yang kedua adalah demonstrasi pembelian, layanan ini disediakan bagi para pelanggan untuk mencoa melakukan pemesanan online sebelum melanjutkan kedalam transaksi sebenarnya. Dan yang ketiga adalah help features yakni cara perusahaan untuk berkomunkasi dengan pelanggan melalui email dan telepon bebas pulsa. Dengan adanya hal ini maka secara tidak langsung McDonalds telah melakukan pendekatan terhadap konsumennya, karena bukan tidak mungkin dengan customer relation management yang dilakukan McDonalds akan menciptakan loyalitas tersendiri bagi para konsumennya.
c.Process Control System
Pada sistem ini McDonalds yang telah mengembangkan in house system. Sistem ni menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource management. Process control ini, outlet - outlet McDonalds dapat beroperasi dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis dengan kantor pusat (Head Quarter), sehingga para manager dapat memonitor performa, melakukan kontrol serta koordinasi dengan tiap outletnya.
2.Management Support System
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Berikut adalah sistem sistem pendukung manajemen:
a.Management Information System (MIS)
Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
MIS yang digunakan pada McDonalds adalah McDonalds Field Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam business forecasting, inventory management dan human resources management. Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.
b.Decision Support Sistem (DSS)
DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi McDonalds sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan.
3.Peran SIM Dalam Perusahaan McDonalds
Penggunaan sistem informasi yang digunakan sama - sama berbasis komputer (Computer-Based Information System) yang digunakan untuk mendukung keseluruhan kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing bidang yakni:
1.Melayani transaksi penjualan
2.Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
3.Melacak persediaan
4.Pembelian bahan baku
5.Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya
4.Peran SIM Sebagai Penentu Keputusan Manajerial.
Secara struktural, proses penentu keputusan manajerial terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1)Identify problems and opportunities
Dalam hal ini McDonalds menangkap kesempatan untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena perubahan perilaku konsumen dari offline ke online.
2)Help generate and evaluate decision alternative
Aktivitas operasional diterjemahkan ke dalam sistem otomatis, seperti yang dapat dilihat didalam website, pelanggan dapat memilih menu yang disukai. Dengan mengetahui menu yang digemari konsumen saat itu, maka hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang efektif dalam menganalisa keunggulan superior dari suatu produk.
3)Select course of action and monitor its implementation
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen adalah sistem
perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akutansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau strategi
bisnis. Kegiatan utama dari Semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai
masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan,
penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh
informasi sebagai keluarannya (output).
McDonalds merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang waralaba makanan internasional. McDonalds hadir di Indonesia untuk
pertama kalinya pada tahun 1991 di Sarinah, Jakarta. Saat ini, McDonalds sudah
dapat ditemui mudah di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Fasilitas
pelayanan yang paling utama yaitu system order atau pesan makanan melalui
hotline khsusus dan akan diantar ke rumah. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
semakin khas terutama gaya hidup yang cenderung tidak sempat antri membeli
makan dan simple dalam segala hal serta dalam rangka meningkatkan penjualan,
McDonalds menerapkan system informasi yang dapat menunjang daya saing,
diantaranya berinvestasi pada sistem Point of Sale dan operasi toko secara
otomatis serta membuka toko secara on line (www.mcdonalds.co.id) di jaringan
internet.
Sistem Informasi yang diterapkan McDonalds
yang mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS)
telah di setting sesuai dangan visi perusahaan yaitu memuaskan pelanggan.
Sehingga setiap peningkatan penjualan, peningkatan outlet, kendala-kendala
operasional tidak berpengaruh terhadap kualitas pelayanan McDonalds.
Daftar Pustaka
Halo kak! Aku boleh izin buat make makalah kakak untuk referensi gak kak? Makasih kak🙏
BalasHapus